Dia juga meminta warga yang masih berada di perantauan agar tidak pulang dahulu untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.
"Tunda mudik untuk memutus mata rantai penularan Covid-19," tandasnya.
Namun sayangnya Pemdes Juron saat dikonfirmasi TribunSolo.com belum menjawab tentang penerapan lockdown atau karantina wilayah dengan memblokade sejumlah jalan.
Sebelumnya, warga di Desa Juron, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo yang baru mudik dari Surabaya menjadi dinyatakan positif Covid-19 setelah menjadi PDP di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo.
• Kostum Pocong Sempat Viral hingga Korea, Pemuda Desa Kepuh Sukoharjo Putuskan Hentikan Aksinya
Perantau berjenis kelamin pria itu, merasakan kondisi kesehatannya menurun usai tiba di kampung halamannya itu.
Menurut Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Agus Santosa, pasien tersebut kemudian melakukan pemeriksaan, dan hasil rapid tesnya positif.
"Saat dilakukan Rapid Test memang positif, tapi kami akan melakukan tes lagi agar hasilnya lebih akurat," katanya.
Dia mengatakan, pasien tersebut sudah ditangani oleh pihak medis sesuai prosedur yang telah ditentukan.
Selain itu, keluarga maupun warga yang pernah melakukan intetaksi dengan pasien tersebut juga sudah diperiksa oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo. (*)