“Kabupaten Sukoharjo mendapatkan kuota 30 untuk RSUD dan 95 untuk Dinas Kesehatan yang peruntukannya untuk petugas kesehatan.”
“Tapi karena kami melihat ODP kita banyak, kami dahulu yang puskesmas untuk ODP dan tenaga kesehatan,” tandasnya.
RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo mendapatkan kuota untuk melakukan rapid tes kepada 30 orang.
Kuota tersbut dipergunakan untuk melakukan pemeriksaan kepada paramedis yang memiliki kontak erat kapada pasien postif Covid-19.
Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Gani Suharto, petugas medis yang dilakukan rapid test, kesemuanya negatif.
“Kuota rapid test untuk RSUD Ir. Soekarno sebanyak 30 orang dan kita lakukan tes kepada petugas medis.”
“Dan kesemuanya negatif,” katanya saat konferensi pers di Menara Wijaya Setda Sukoharjo, Senin (6/4/2020).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Yunia Wahdiyati menambahkan, DKK Sukoharjo juga mendapatkan kuota rapid tes sebanyak 95 orang.
Yunia mengatakan dari 95 orang yang diperiksa, selain masyarakat umum juga ada petugas medis seperti dokter dan perawat.
“Kabupaten Sukoharjo mendapatkan kuota 30 untuk RSUD dan 95 untuk Dinas Kesehatan yang peruntukannya untuk petugas kesehatan.”
“Tapi karena kami melihat ODP kita banyak, kami dahulu yang puskesmas untuk ODP dan tenaga kesehatan,” jelasnya.
Dia mengatakan, Petugas medis yang dilakuan rapid test negatif semua pada kuota rapid tes milik DKK Sukoharjo dinyatakan negatif semua.
“Yang positif ada 6, dan itu non medis semua,” imbuhnya.
Enam orang tersebut masuk dalam kategori dua orang dinyatakan sebagai PDP, sementara empat orang lainnya dengan rincian dua ODP dan dua OTG mejalani isolasi mandiri
Untuk sebaran enam orang tersebut berada di Kecamatan Grogol dan Nguter masing-masing sebanyak 2 orang, serta Mojolaban dan Bendosari masing-masing 1 orang. (*)