Solo KLB Corona

Genap Sebulan Solo Lawan Corona dengan Status KLB, Tapi Pengendara Masih Penuhi Jalan Slamet Riyadi

Penulis: Adi Surya Samodra
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pengendara melintas di Jalan Slamet Riyadi Solo saat pemberlakuan KLB genap 1 bulan, Senin (13/4/2020).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Hari ini, Senin 13 April 2020 genap sebulan pemberlakuan status kejadian luar biasa (KLB) virus Corona di Kota Solo.

Ya, itu terhitung sejak Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengumumkan status itu per 13 Maret 2020.

Pemberlakuan status tersebut bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Corona di Kota Bengawan.

Selain itu, pemberlakuan status KLB perlahan merubah dinamika di setiap sektor.

Kuliner, bisnis, pariwisata, dan pendidikan menjadi beberapa sektor terdampak pandemi Corona.

Tanggal 13 April 2020 menjadi sebuah penanda pemberlakuan status KLB telah berumur 1 bulan.

Dari pantauan TribunSolo.com, sejumlah ruas jalan masih terisi dengan lalu lalang sepeda motor dan mobil.

Warung kuliner martabak dan terang bulan di Jalan Ronggowarsito Solo masih buka saat pemberlakuan KLB tepat 1 bulan, Senin (13/4/2020). (TribunSolo.com/Adi Surya)

Jalan Slamet Riyadi, misalnya puluhan kendaraan masih nampak 'bebas' melintas di ruas jalan tersebut sekira pukul 18.40 WIB meskipun sudah diimbau di rumah saja.

Kendaraan tersebut membelah dari sisi barat menuju sisi timur Kota Solo.

Namun lahan parkir di Jalan Slamet Riyadi tak seramai dulu, hanya segelintir pengemudi mobil dan kendaraan roda dua yang masih tergerak parkir di sana.

Adapun juru parkir yang masih bertahan bertugas meski pendapatanya tak membuat dompetnya gendut.

Pintu-pintu sejumlah toko yang dulu masih terbuka lebar kini nampak tutup selama pemberlakuan KLB.

Toko-toko di Jalan Radjiman, misalnya kini pintunya tak lagi ramah buat pengunjung di malam hari.

Gemerlap lampu yang biasa nampak menyilaukan dari dalam toko kini tak lagi terlihat.

Sepatu-sepatu yang biasa terpajang di sejumlah toko tak lagi bisa dinikmati dari kejauhan atau sekedar lewat.

Beberapa di antara toko itu kabarnya harus tutup sementara akibat pandemi Corona yang tak juga mereda.

Begitu juga warung-warung kuliner di Kota Solo pun tampak sepi pengunjung.

Bangku-bangku di dalam warung tak lagi ramai orang-orang yang lapar di kala malam.

Sejumlah toko sepatu di Jalan Dr Radjiman Solo tutup, Senin (13/4/2020). (TribunSolo.com/Adi Surya)

Hanya ada beberapa orang saja, terkadang pun bangku-bangku itu hanya diisi pengemudi ojek online yang menanti pesanannya.

Warung kuliner di Jalan Ronggowarsito, contohnya, beberapa ada yang tutup sementara waktu.

Ada juga yang tetap bertahan buka, meski pembelinya tak seramai sebelum Corona menyerang. 

Meskipun sudah sebulan ini, Pemkot Solo belum ada tanda-tanda menyudahi KLB. 

Bahkan Pemkot Solo kembali memperpanjang status KLB hingga 26 April 2020.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani menjelaskan, perpanjangan jumlah kasus positif Covid-19, karena ODP dan PDP di Solo masih bergerak.

"Selain diperpanjang, pembatasan operasional berbagai hal juga diperpanjang," ungkapnya. (*)

Berita Terkini