Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Sukoharjo memberikan bantuan untuk pengadaan rapid test.
Bantuan yang disalurkan Kejari Sukoharjo berupa uang tunai, yang diberikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo dan Rumah Sakit (RS) di Sukoharjo.
Kepala Kejari Sukoharjo Tatang Agus Volleyantono mengatakan, bantuan yang diberikan Kejari Sukoharjo sebesar Rp 15 juta.
• Wakil Ketua Umum IDI Ungkap Asap Rokok Penderita Corona Bisa Jadi Penularan Covid-19
“Total uang yang kita sumbangkan Rp 15 juta, kami bagi untuk DKK dan RS di Sukoharjo,” katanya, Selasa (14/4/2020).
Tatang mengatakan, pihak Kejari Sukoharjo hanya dapat membantu dari segi finansial, mengingat dari segi pengadaan pihak kesehatan yang lebih memahami.
Bantuan ini diberikan karena banyaknya pemudik yang telah tiba di Kabupaten Sukoharjo dari wilayah pandemi Covid-19, seperti Jabodetabek.
Dari catatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Kabupaten Sukoharjo, per 10 April 2020, tercatat ada 10.053 pemudik yang telah tiba di Sukoharjo.
“Rapid test ini sangat penting untuk mendeteksi dini Covid-19,” ucap Tatang.
• Profil Stafsus Presiden Andi Taufan Garuda Putra yang Dikritik Habis-habisan karena Surati Camat
“Walau nilainya tidak seberapa, tapi ini bentuk kepedulian kami dalam pandemi Corona ini,” imbuhnya.
Tatang berharap, bantuan yang diberikan Kejari Sukoharjo dapat bermanfaat dalam penanganan Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo.
Kepala DKK Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan tersebut.
Menurutnya, bantuan ini sangat dibutuhkan mengingat jumlah kasus positif di Kabupaten Sukoharjo cukup tinggi.
• 300 Jiwa di Area Rumah 1 PDP Covid-19 yang Meninggal di Gawanan Colomadu Diusulkan Jalani Rapid Test
“Sukoharjo sudah ada 6 kasus postif Covid-19, sehingga orang yang pernah melakukan kontak perlu di skrining dan lakukan test,” jelasnya.
“Dan juga untuk ODP yang memiliki riwayat perjalanan dan orang yang pernah berinteraksi dengan kasus positif di luar Sukoharjo harus diperiksa,” jelas dia.
Yunia mengatakan, tata laksana penggunaan rapid test ini akan tepat sasaran.
Untuk harga repid test senidir, Yuni mengatakan harganya berkisar Rp 250 ribu per strip. (*)