Ruben Onsu Cemas Pikirkan Nasib 6.500 Karyawannya saat Pandemi: Aku Gak Bisa Lihat Pengangguran

TRIBUNSOLO.COM - Pandemi corona yag menghantam Indonesia dan dunia membuat Ruben Onsu pusing tujuh keliling.

Sebab, bisnisnya mengalami masalah keuangan. Suami Sarwendah ini berpikir keras bagaimana agar tetap mampu menggaji 6.500 karyawan dalam situasi tersebut.

Ruben Onsu diketahui menekuni bisnis kuliner Geprek Bensu dan BenSunda. 

Kepusingan Ruben Onsu terungkap dalam video di channel Youtube The Onsu Family bertajuk "Coretan Sarwendah - Begini sebenarnya Keluarga KAMI saat ini".

• Driver Ojol Terdampak Corona hingga Penghasilan Anjlok, Polda Jateng Beri Paket Sembako di Kota Solo

• Bisnis Tutup Akibat Corona, Anang Hermansyah Pikirkan Nasib Ratusan Karyawan, Begini Doa Asisten

Sarwendah, pada video itu, mengungkapkan bahwa suaminya berjuang untuk bisa membiayai ribuan karyawan.

Bahkan Sarwendah mengaku tak tega saat melihat pengorbanan Ruben Onsu untuk menggaji pekerjanya.

Ibu angkat Betrand Peto ini menyebutkan Ruben Onsu dilanda kepanikan luar biasa.

Ia juga begitu khawatir dengan kesehatan Ruben Onsu yang seolah terfosir karena rasa panik itu.

"Aku menulis ini, dimana ini suasana yang kami rasakan, terutama suamiku."

"Saya yakin badannya di sini, tapi pikirannya di kerjaan," tulis Sarwendah seperti yang dikutip dari kanal YouTube The Onsu Family.

Ruben Onsu memikirkan perihal gaji di tengah pandemi ini karena bingung harus mengambil tindakan yang bagaimana.

• Ke Solo Paragon Mall Pakai Masker Selama Corona, Pengunjung Dihadiahi Voucher Menarik, Apa Itu?

"Karena tak ada pembahasan lain yang dia bahas, kecuali rasa khawatir yang saya rasa dosisnya kalau tidak ada yang mengontrol pasti dia akan tertekan dan memendam sendiri."

"Di situ saya lihat dia selalu panik jika ada yang datang membahas Corona. Paniknya kembali tidak terkontrol, karena saya tahu dia bingung harus berbuat seperti apa," ungkap Sarwendah.

Bahkan orang di dekat Ruben Onsu, diharapkan untuk tak membahas seputar wabah Covid-19 yang semakin membuat khawatir.

"Saya berpikir untuk setiap yang datang, atau asisten saya briefing semua untuk jangan pernah membahas tentang virus Corona di rumah ini."