Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN – Ronda malam kini menjadi membumi di berbagai daerah yang juga dilakukan di Kabupaten Klaten.
Terlebih saat ada cerita penangkapan maling yang beraksi di berbagai daerah saat tengah malam di masa pandemi Corona.
Namun apa jadinya jika ronda malam harus 'dibubarkan' sementara karena ada isu yang tidak biasa yang dialami warga Dukuh Tegalsari RT 20 RW 80, Desa Kendalsari, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.
Ya, tersebar isu ada warga yang memergoki seekor macan pagi hari pada Rabu (7/5/2020).
Kejadian pada pukul 05.40 WIB, saat seorang warga sedang mencari rumput di kebun samping rumahnya.
• Warga Geger Bocah 5 Tahun Hilang Dua Hari saat Main di Luar Rumah, Ternyata Dimakan Macan Tutul
• Seorang Pelajar Asal Trucuk Katen Meninggal Dunia Usai Terlibat Laka Lantas di Cawas Klaten
Kepala Desa Kendalsari, Padi membenarkan ada isu seorang wargannya mendapati seekor hewan yang diduga macan.
"Benar tadi Rabu pagi, sekitar pukul 05.45 WIB, ada seekor hewan yang diga macan muncul di desa kami," ungkap Padi.
Padi mengaku saksi mata yang melihat macan itu hanya satu orang saja.
"Saksinya seorang warga yang juga sebagai Ketua RT 20, bernama Wagimin" aku Padu.
Saat itu Padi menjelaskan, jika saksi sedang melakukan aktivitas berkebun di samping rumahnya.
Saksi mendengar suara tak asing auman, setelah dicek ternyata itu suara macan.
• Warga di Sukabumi Kaget, Asyik Ngopi di Kebun Tiba-tiba Ada 2 Macan Tutul Melintas, Diduga Kehausan
• Erupsi Gunung Merapi Bisa Dilihat Jelas dari 3 Desa di Klaten, Warga Tetap Beraktivitas Biasa
"Saat itu macan lari dari arah timur, ke arah perkampungan warga," kata Padi.
Namun menurut dia, kejadian penampakan macan berkeliaran di Desa Kendalsari tersebut merupakan pertama kali terjadi.
"Belum pernah ada, ada macan berkeliaran dan baru pertama warga mengetahui macan yang berkeliaran," jawab Padi.
Adapun jarak Desa Kendalsari dengan kawasan hutan Gunung Merapi sekitar 10 km.
"Desa kami berada di bawah Lereng Merapi," jelasnya. (*)