Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Menjelang hari raya idul fitri, jasa tukar uang jalanan mulai banyak yang bermunculan, menghiasi tepi jalan protokol.
Di Sukoharjo, jasa tukar uang jalanan banyak ditemukan di Jalan Veteran atau di kawasan Alun-Alun Setya Negara Kabupaten.
Berbeda dengan tahun lalu, jumlah jasa penukaran uang jalanan ini lebih sedikit.
Nampak, hanya dua orang saja yang membuka jasa penukaran uang jalanan ini, seperti Sudar (48).
Dia mengatakan, tahun lalu ada 6 orang yang membuka jasa penukaran uang di sepanjang Jalan Veteran.
• Ganjar Pertanyakan Keputusan Perbolehkan Salat Id, Bupati Karanganyar : Saya Bertanggung Jawab
• Beredar Foto Petugas Ber-APD dengan ‘Pesan Khusus’ Untuk Masyarakat, Ini Penjelasan RS Dr Moewardi
Hal ini dikarenakan, lebaran tahun ini dalam kondisi pandemi virus corona, dan jalanan juga nampak jauh lebih sepi.
"Saya sudah lima tahun menjalani jasa penukaran uang ini, dan tahun ini yang paling sepi," katanya, Kamis (21/5/2020).
Dia mengatakan, sudah mulai membuka jasanya pada H-7 lalu, hingga H-3 ini, dia mengaku omsetnya menurun hingga 75 persen dari tahun sebelumnya.
"Ya mau gimana lagi, situasinya seperti ini," imbuhnya.
Dia biasa menawarkan jasa uang pecahan Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, Rp 10,dan Rp 20 ribu.
Setiap penukaran Rp 100 ribu, maka dia akan mendapatkan keuntungan Rp 10 ribu.
"Kalau orang-orang biasa memilih tukar uang disini karena lebih praktis, gak antri, bisa tukar uang berapa saja, dan bisa memilih pecahan yang di mau," jelasnya.
"Kalau ke Bank kan, ada batas minimalnya, karena uangnya satu ikat dan satu jenis," imbuhnya.
Sebagai jasa penukaran uang jalanan ini bukanlah mata pencaharian utama Sudar, ini merupakan pekerjaan musimannya saja.
"Utamanya saya buruh bangunan, tapi selama pandemi ini proyeknya juga berkurang, jadi bingung juga," ucapnya.
Dia berharap pandemi virus corona ini bisa segera berakhir, sehingga roda perekonomian bisa berjalan seperti sedia kala. (*)