Virus Corona

Amankah Menggunakan Sabun Batangan Selama Pandemi Corona? Begini Penjelasannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi sabun batang

TRIBUNSOLO.COM - Pandemi corona di Indonesia belum juga berakhir.

Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah persebaran corona ke dalam tubuh. 

PMI Solo Rutin Ambil Darah untuk Terapi Plasma Darah Pasien Positif Corona

Kita semua tentu ingin melindungi diri dari virus corona, dan kita membuktikannya dengan memakai masker, mencuci pakaian kita dengan benar, dan mencuci tangan dengan sabun dan air sesering mungkin, yang secara efektif menghilangkan virus.

Sebagian besar dari kita merasa nyaman menggunakan sabun cair selama pandemi virus corona, karena memungkinkan setiap pengguna untuk memompa botol pencet mereka sendiri. Tapi bagaimana dengan sabun batangan?

Seperti kita tahu, sabun batangan banyak dicari karena lebih berkelanjutan, lebih mudah ditemukan dan biasanya lebih murah daripada sabun cair.

Apalagi itu satu-satunya pilihan sabun bebas plastik dan dapat digunakan untuk membersihkan tangan, tubuh dan wajah.

Tetapi ketika sabun batangan digunakan bersama dengan beberapa orang, apakah itu higienis dan aman untuk digunakan selama pandemi?

Atau sabun itu bisa menjadi tempat berkembang biak yang berbahaya untuk virus? Berikut adalah tanggapan dokter terkait hal ini.

Perlu digarisbawahi, sabun bekerja melawan virus corona dengan merusak membran lipid yang mengelilingi virus, dan menyebabkannya berantakan.

Sederhananya, ilmu pengetahuan telah menunjukkan bahwa virus tidak dapat hidup dengan sabun apa pun, termasuk sabun batangan.

Itulah sebabnya kamu dianjurkan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sesering mungkin.

Bahkan menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, mencuci tangan dengan sabun adalah cara paling efektif untuk membunuh virus daripada hanya menggunakan hand sanitizer.

Update Corona Solo 28 Mei 2020 : 1 PDP Asal Mojosongo Dinyatakan Sembuh Sembuh

Bisakah bakteri hidup di batang sabun?

Perlu diingat bahwa bakteri dan virus adalah dua hal yang berbeda. Bakteri (seperti Staphylococcus aureus) tidak dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui sabun, hal ini disimpulkan oleh penelitian ekstensif pada tahun 1965.

Sebuah studi lanjutan pada tahun 1988 melihat apakah bakteri seperti E. coli dan Pseudomonas aeruginosa akan berpindah dari batang sabun yang terinfeksi ke kelompok uji.

Hasil mengkonfirmasi hasil penelitian awal: Bakteri pada sabun tidak dapat ditularkan melalui cuci tangan.

Halaman
12

Berita Terkini