TRIBUNSOLO.COM - Hingga kini pandemi corona di beberapa negara belum juga berakhir.
Berbagai negara di dunia tengah bersama-sama untuk keluar dari pandemi global ini.
• Cegah Corona, 320 Anggota Polresta Solo Jalani Rapid Test, Dari Bhabinkamtibmas Sampai Brimob
Akibat dari corona banyak mahasiswa Indonesia di negara terdampak tidak bisa kembali ke kampung halamanya untuk berlebaran.
Seperti halnya yang dirasakan Helga Nirwani, seorang mahasiswi asal Indonesia yang harus tetap berada di Rusia selama corona.
Dikutip dari tayangan youtube TribunNews, Mahasiswi yang kuliah di salah satu perguruan tinggi di Moskow ini merasa sedih ketika tidak bisa pulang ketika lebaran dan tidak efektifnya belajar online yang kini dirasakannya.
"Untuk saya sebagai mahasiswa sangat sedih karena yang harusnya bisa pulang saat Idul Fitri tapi sekarang tidak bisa, terus belajar online jujur bagi saya tidak efektif seperti biasanya yang bisa bertanya secara langsung" ujarnya.
Untuk kegiatan sehari-harinya Helga menjelaskan jika akibat pandemi ini dirinya hanya bisa berdiam di asrama dan pergi ke supermarket.
"Kegiatan kami tidak lain tidak bukan hanya berdiam diri di asrama dan berbelanja di supermarket, untungnya di asrama kampus saya ini diperbolehkan seminggu sekali untuk berbelanja atau hanya berefresing, namun di kampus lain ada yang dilarang keras bahkan untuk belanja" ujarnya
"Lalu untuk kampus lain solusinya bayar ke pihak kampus untuk uang makan, dan Jika nantinya ada yang melanggar kemungkinan bisa di deportasi atau di DO dari kampusnya harus kembali ke negaranya" tambahnya.
Helga pun bercerita jika dirinya sempat diusir di sebuah perbelanjaan ketika pandemi corona karena terlihat berwajah Asia.
"Kalau untuk saya sendiri ketika awal warga Rusia ada yang kasus positif corona, jadi kan awal kita tahunya corona dari China, nah kita ini punya wajah yang Asia, setiap akan masuk ke sebuah restauran mereka menyuruh untuk menjauh bahkan sempet diusir sama pemilik tokonya" ucapnya.
Terkait dengan nasib mahasiwi di Moskow, Helga pun menjelaskan jika KBRI Indonesia juga turut memberikan batuan seperti masker hingga sembako.
"Syukurnya KBRI yang di Moskow memberikan masker, bantuan vitamin dan bantuan lain, tidak hanya kepada mahasiswa tapi juga TKI juga, ya walaupun belum merata tapi beberapa teman saya sudah dapat" ujarnya.
"Ada beberapa kampus yang kasih bantuan sembako, tapi kalau untuk uang tunai belum pernah denger" tambahnya.
• Diduga Terpapar Saat Lepas APD Usai Tangani Pasien, 37 Tenaga Medis di Bengkulu Terinfeksi Covid-19
Cerita WNI Puasa Hampir 20 Jam di Finlandia saat Ramadhan 2020.
Indonesia tergolong sebagai negara dengan waktu puasa yang pendek, sebab letak geografisnya dilalui garis khatulistiwa.
Negara-negara bagian utara yang jauh dari garis khatulistiwa memiliki waktu puasa yang relatif lebih lama.
Puasa di Oslo, Norwegia memiliki rentang waktu imsak dan magrib selama 20 jam.
Tak hanya di Norwegia, Greenland dan Finlandia juga selama 20 jam.
Sementara itu, Canberra, Australia memiliki rentang waktu puasa yang paling pendek yaitu 11.5 jam.
Lalu bagaimana berpuasa selama hampir 20 jam?
Inilah yang dirasakan pemilik channel Youtube Chimy ini Finland.
Seorang muslim asal Indonesia yang kini tinggal di Kota Tampere, Finlandia ini bercerita perihal berpuasa dengan durasi waktu yang lama.
• Messenger Rooms, Fitur dari Facebook Serupa dengan Zoom, Bisa untuk Rapat Online
Dikutip dari channel youtube pribadinya yang diunggah pada 25 April 2020, Ia menjelaskan jika puasa yang dilakukan di Finlandia lebih dari 20 jam bisa dikatakan benar bisa juga dikatakan tidak benar.
Chimy menjelaskan jika di musim panas waktu puasa di Finlandia bisa lebih lama daripada di Indonesia karena letak negara ini yang berada di Utara khatulistiwa.
Untuk daerah yang ditinggalinya Chimy berada di tengah Finlandia sehingga tidak selama durasi puasa di Finlandia bagian utara.
Ia pun menunjukan waktu puasa di daerahnya tepatnya di Tampere.
"Untuk hari ini puasa kedua kita sahurnya itu sekitar jam 03.00 dan nanti buka puasa sekitar jam 21.17 (waktu Tampere Finlandia)" ujarnya.
Wanita ini menambahkan jika jadwal puasa di Finlandia utara durasi puasanya bisa lebih panjang yaitu sekitar 19 jam untuk awal ramadhan.
Namun mendekati Idul Fitri durasi berpuasa bisa mendekati 22 jam.
• Ummi Pipik Gelar Pengajian Haul ke-7 Ustaz Jefri Al-Buchori, akan Bagikan Paket untu Anak Yatim
Meskipun begitu Chimy ternyata tidak megikuti jadwal puasa di Finlandia.
Dirinya memilih mengikuti jadwal puasa negara muslim terdekat yaitu di Turki, dimana waktu berpuasa lebih singkat sekitar 1,5 jam dari Finlandia.
"Mungkin untuk beberapa orang terlihat aneh, itulah kenapa bisa mengikuti aturan atau jadwal dimana tempat kita tinggal atau juga menyesuaikan, misalnya bisa mengikuti negara muslim terdekat seperti Turki, atau beberapa katanya bisa mengikuti Makkah" ujarnya.
Ia pun menjelaskan apabila jadwal puasa jatuh pada musim dingin atau bulan Desember bisa jadi lebih sebentar waktu puasa daripada di Indonesia jika melihat waktu matahari terbit dan tenggelamnya.
Tetapi Chimy menambahkan jika dirinya selama di Finlandia belum pernah puasa saat musim dingin.
"Kalau saat winter disini cuma dapet matahari sekitar 4 jam saja, jadi otomatis mungkin kita sesuaikan juga dengan negara muslim terdekat, aku belum pernah lakuin puasa saat winter jadi belum bisa sharing" ucap Chimy.
Untuk waktu ibadahnya Chimy menjelaskan jika waktu sholat juga jadi lebih berdekatan waktunya dengan waktu sahur.
"Menurutku tantangan yang paling berat sebenarnya ibadah malam, jika Maghrib itu jam setengah 10 Isya nya itu biasanya 2 jam setelahnya jadi sekitar jam setengah 12, jadi dalam waktu itu nungguin kalau misal tidur takut kebablasan karena sahur itu jam 3 pagi, otomatis berasa marathon ketika ibadah malam" ujarnya.
• Purnomo Mundur dari Pilkada Solo, Gibran Nyatakan Tetap Konsisten
Ketika pandemi corona saat ini wanita ini menjelaskan jika tidak ada tarawih, namun karena jadwalnya tengah malam dirinya pun belum pernah pergi tarawih selama di Finlandia.
Chimy pun menjelaskan sebagai muslim yang jauh dari kelahiranya hal yang paling dirindukan adalah suara Adzan karena di Finlandia tidak ada.
"Jadi disini kalau temen-temen bikin meme apa yang misal apa yang dikangenin saat bulan ramadhan? ada yang bilang suara Adzan Maghrib yaa, kalau disini gaada jadi spiritnya agak kurang, paling dari aplikasi waktu sholat" ucap wanita ini.
Sebagai muslim yang hidup di negara yang minoritas muslim Chimy juga terkadang menjelaskan soal apa puasa kepada teman-temannya yang mengajaknya untuk makan.
Berikut adalah perbedaan panjang waktu puasa Ramadan 1441 Hijriah berbagai negara di dunia, dirangkum dari Aljazeera.com.
- Nuuk, Greenland: 20 jam
- Oslo, Norwegia: 20 jam
- Helsinki, Finlandia: 20 jam
- Stockholm, Swedia: 19 jam
- Berlin, Jerman: 19 jam
- Ottawa, Kanada: 17 jam
- Kopenhagen, Denmark : 18,5 jam
- Warsawa, Polandia: 18,5 jam
- London, Inggris: 18,5 jam
- Nur-Sultan, Kazakhstan: 18,5 jam
- Brussels, Belgia: 18 jam
- Zurich, Swiss: 18 jam
- Bukares, Rumania : 17,5 jam
- Moskow, Rusia : 17 jam
- Paris, Prancis: 17 jam
- Roma, Italia: 17 jam
- Kabul, Afghanistan : 17 jam
- Madrid, Spanyol: 16,5 jam
- Lisbon, Portugal: 16,5 jam
- Athena, Yunani: 16,5 jam
- Beijing, Cina: 16,5 jam
- Washington, DC, AS: 16 jam
- Pyongyang, Korea Utara: 16,5 jam
- Ankara, Turki: 16,5 jam
- Tokyo, Jepang: 16 jam
- Rabat, Maroko: 16 jam
- Islamabad, Pakistan: 16 jam
• Amerika Serikat Jadi Negara Terbanyak Kasus Corona, Begini Suasana Ramadhan di Negeri Paman Sam
- Teheran, Iran: 16 jam
- Baghdad, Irak: 16 jam
- Beirut, Lebanon: 16 jam
- Damaskus, Suriah: 16 jam
- Kairo, Mesir: 15,5 jam
- Yerusalem : 15,5 jam
- Kota Kuwait, Kuwait: 15,5 jam
- Kota Gaza, Palestina: 15,5 jam
- New Delhi, India: 15 jam
- Hong Kong: 15 jam
- Dhaka, Bangladesh: 15 jam
- Muscat, Oman: 15 jam
- Riyadh, Arab Saudi: 15 jam
- Doha, Qatar: 15 jam
- Dubai, UEA: 15 jam
- Khartoum, Sudan: 14,5 jam
- Aden, Yaman: 14 jam
- Addis Ababa, Ethiopia: 14 jam
- Kolombo, Sri Lanka: 14 jam
- Bangkok, Thailand: 14 jam
- Kuala Lumpur, Malaysia: 13,5 jam
- Singapura: 13,5 jam
- Luanda, Angola: 13 jam
- Jakarta, Indonesia: 13 jam
- Nairobi, Kenya: 13 jam
- Brasilia, Brasil : 12,5 jam
- Harare, Zimbabwe: 12,5 jam
- Pretoria, Afrika Selatan: 12 jam
- Wellington, Selandia Baru: 11,5 jam
- Buenos Aires, Argentina: 11,5 jam
- Cape Town, Afrika Selatan: 11,5 jam
- Canberra, Australia: 11,5 jam
- Santiago, Chili: 11,5 jam
(*)