Aris Prabowo Dicoret PDIP, Inilah 3 Calon Bupati dan Wakil Bupati dalam Pilkada Klaten 2020 Terbaru

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Perubahan rekomendasi pasangan calon (paslon) terjadi jelang detik detik pendaftaran Pilkada Klaten 2020.

Salah satu yang mengejutkan adalah dicoretnya Aris Prabowo dan digantikan Yoga Hardaya untuk menemani calon Petahana, Sri Mulyani.

• PDIP Anulir Sri Mulyani-Aris Prabowo, Ganti Sri Mulyani-Yoga Hardaya, Puan Maharani : Merdeka!

• Begini Tanggapan Aris Prabowo, Usai Posisinya Digantikan Yoga Hardaya untuk Mendampingi Sri Mulyani

• Tak Jadi Mendampingi Petahana di Pilkada Klaten 2020, Sri Mulyani Sebut Aris Prabowo Kader Terbaik

Kini, masih ada tiga bakal pasangan calon (Bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati Klaten telah bermunculan di panggung Pilkada Klaten.

Ketiga Bapaslon tersebut yakni Bapaslon Sri Mulyani-Yoga Hardaya (MULYO), Arif Budiyono-Harjanta (ABY-HJT) dan One Krisnata-Muhammad Fajri (ORI).

Sri Mulyani sempat berpasangan dengan kadernya Aris Prabowo dalam maju pIlkada 2020.

Namun seiringnya waktu, Partai belambang Banteng itu berkoalisi dengan Partai berlambang beringin.

Terjadi kesepakatan antar pengurus pusat, sehingga posisi Aris kini tergeser oleh Ketua DPD II Golkar Klaten, Yoga Hardaya.

Jum'at 28 Agustus 2020, Sri Mulyani bersama Yoga Hardaya mengambil surat rekomendasi dari DPP PDIP di Panti Marhaen, Kantor DPD PDIP Jateng.

Kini, Sri Mulyani resmi berpasangan dengan Yoga Hardaya untuk maju dalam Pilkada Klaten 2020.

Bapaslon Sri Mulyani-Yoga Hardaya yang diusung PDIP serta Partai Golkar dengan 26 kursi di DPRD dengan rincian 19 kursi dari PDIP dan 7 kursi dari Partai Golkar.

Kemudian bapaslon yang maju dalam Pilkada Klaten 2020 berikutnya yakni One Krisnata-Muhammad Fajri (ORI).

Bapaslon ini diusung 3 partai dengan dukungan ketiga partai tersebut dengan total 13 kursi di DPRD Klaten.

Dukungan 3 partai masing-masing terdiri dari Partai Demokrat dengan 3 kursi, PKS 5 kursi dan Partai Gerindra 5 kursi.

One Krisnata merupakan seorang pengusaha di Kabupaten Klaten, sedangkan Muhammad Fajri merupakan warga Kabupaten Klaten, sekaligus mantan Anggota DPRD Kota Surakarta.