Nasib Bisnis Anak Presiden Jokowi yang Ikut Dihantam Pandemi, Gibran : Pesanan Ada yang Dibatalkan

Penulis: Adi Surya Samodra
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gibran Rakabuming di Hello Food Fest #4, Solo,  Minggu (23/10/2016)

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Dampak pandemi Corona yang sudah berlangsung berbulan-bulan ini menghantam usaha siapapun di negeri ini.

Orang biasa, kelas menengah, hingga papan atas harus merasakan ganasnya dampak pandemi yang merembet ke berbagai lini kehidupan di antaranya ekonomi.

Ya, Gibran Rakabuming Raka, anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah salah satu orang yang harus menelen pil pahit karena hantaman pandemi.

Selama ini Gibran bersama Kaesang Pangarep menekuni dunia bisnis kuliner sebagai pengusaha muda.

Presiden Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka saat santap siang di rumah makan Ayam Goreng Kampung Mbah Karto, Kabupaten Sukoharjo, Minggu (28/7/2019). (TribunSolo.com/BPMI Setpres)

Mengingat sejumlah bisnis milik putra orang nomor satu di negeri ini terdampak serius pandemi Covid-19.

Saat Bisnis Katering dan Gedung Pernikahan Milik Gibran Anak Presiden Jokowi Juga Kena Imbas Pandemi

Gibran Putra Jokowi Yakini Solo Jadi Barometer Indonesia, di Tangannya Akan Selalu Adem Ayem

Mulai dari katering Chilli Pari hingga persewaan gedung pernikahan dan pertemuan di Graha Saba Buana di Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.

Termasuk binis kuliner di berbagai daerah milik Gibran, di antaranya di Jakarta juga terkena dampak.

Gibran membeberkan, ratusan pesanan untuk pernikahan dan syukuran ada yang dijadwalkan ulang bahkan sampai dibatalkan.

Dampak itu sudah dirasakan Gibran sejak enam bulan terakhir adanya pandemi Corona.

"Acara pernikahan sejak Maret kemarin kan sudah tidak boleh, Chilli Pari juga sama berdampak," ujar dia kepada TribunSolo.com, Sabtu (12/9/2020).

"Kebanyakan pelanggan memilih mengundurkan acara ke 2021. Itu tidak masalah, mereka kooperatif," tambahnya.

Meski banyak yang menjadwalkan ulang acara, Gibran mencoba untuk tidak menaikkan biaya pemesanan katering dan sewa gedung.

Kenyamanan pelanggan menjadi alasannya.

Dikabarkan Pangkas Karyawan Karena Terdampak Corona, Begini Kondisi Pabrik Esemka di Boyolali

Instagram Vanessa Angel Hilang Lagi, Sang Suami Ungkap Soal Toko Bangkrut Tapi Tetap Beramal

"Harga masih tetap sama, yang jelas pelanggan sangat kooperatif. Kami sebisa mungkin tidak memberatkan mereka," kata dia.

"Kami tidak menaikkan harga, kami cari win-win solusinya," imbuhnya.

Gibran putra Presiden Jokowi itu menilai ada peluang lain yang masih bisa digarap untuk menggerakan bisnis katering dan persewaan gedung.

"Kalau katering tidak hanya pernikahan. Dapat pesanan dari rumah sakit, rapat dinas. Kita cari celah di tempat lain," tuturnya.

Dengan kondisi tersebut, Gibran memastikan tidak ada pemutusan hubungan kerja dan tetap memberikan tunjangan THP kepada para karyawannya.

"Yang penting tidak ada pegawai yang di-PHK dan kemarin dapat THR semua. Kalau untuk vendor-vendor luar memang terdampak tapi itu tidak masalah," ujar dia.

"Bisnis yang di Jakarta juga sama, tidak masalah. Masalah PSBB kita sudah antisipasi dengan memanfaatkan aplikasi online," terangnya. 

PSBB Bikin Ekonomi Mati

Adapun Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo memastikan ogah meniru langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali.

"PSBB tidak perlu," tegas Rudy sapaan akrabnya kepada TribunSolo.com, Jumat (11/9/2020).

Menurut orang nomor satu di kampung halaman Presiden Jokowi itu, dirinya mempunyai alasan khusus mengapa enggan menerapkan PSBB meski resiko penularan Covid-19 akhir-akhir ini kembali meroket.

"Ekonomi kita bergeliat terus, kalau kita PSBB ekonomi kita mati," jelas dia dengan tegas.

Rudy sendiri terus mewanti-wanti masyarakat Solo agar tak kendor melaksanakan protokol kesehatan Corona.

"Kemarin saya ke pasar untuk mengingatkan menggunakan masker, kalau ada pembeli tidak pakai masker suruh balik atau suruh pakai maskernya dulu," tambahnya.

"Kalau para pedagang tidak mau menegur yang rugi siapa? Yang rugi pedagang, makanya saling mengingtkan," harap dia.

Menko Airlangga Sebut Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Sama Pentingnya

Meski Ibu Kota Jakarta PSBB, Kampung Halaman Jokowi di Solo Tetap New Normal Tapi dengan Pengetatan

Termasuk hari ini Pemkot sudah melaksanakan sanksi ketat kepada mereka yang tidak memakai masker, di antaranya dengan membersihkan sungai hingga drainase.

"Mulai hari ini ada Justisi masker, intruksi dari Perwali langsung ditetapkan," imbuhnya.

"Mudah-mudahan resikonya Covvid-19 menjadi turun," pungkas Rudy.

Meskipun tidak menerapkan PSBB, pihaknya membuka kemungkinan terburuk karena angka Covid-19 sudah menembus 520 kasus.

Salah satu yang dipertimbangkan, mengalihfungsikan Graha Wisata Niaga di Sriwedari do Jalan Slamet Riyadi yang beberapa waktu lalu sempat dipakai untuk karantina ODP (Orang Dalam Pemantauan).

"Solo yang dirawat 40 orang, kalau sampai terjadi outbreak Graha Wisata Niaga kita fungsikan jadi rumah sakit darurat," kata dia.

"Nantinya RSUD Bung Karno full Covid-19, di sana ada 200 bad," tambahnya. (*)

Berita Terkini