Situs Manusia Purba Museum Sangiran memiliki luas 59,2 kilometer persegi.
Di dalamnya, juga terdapat hunian hingga 100 ribu lebih warga yang mendiami kawasan yang masuk dalam empat kecamatan dari Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar.
Warga pun mendapat kesempatan mencari fosil di kawasan situs untuk menambah koleksi purbakala Museum Sangiran.
Demikian disampaikan oleh Kepala Seksi Pemanfaatan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Museum Sangiran (BPSMP), Iwan Setiawan Bimas, dalam kunjungan peserta pelatihan Tribun Editorial Development Programme (TEDP) Batch V di Museum Sangiran, Sragen, Kamis (1/11/2018) siang.
• Ini Alasan Cucu Pendiri NU Bergabung Jadi Juru Bicara Pasangan Prabowo-Sandiaga
Dalam kesempatan itu, Iwan menerangkan, sudah sejak lama masyarakat dilibatkan dalam proses pencarian fosil.
"Pencarian (fosil, Red) melibatkan masyaralat setempat," jelasnya.
"Kita juga melakukan upaya-upaya agar masyarakat berpartisipasi menunjang pelestarian situs Sangiran."
Hal tersebut, kata dia, juga sejalan dengan status yang disandang Sangiran sebagai situs warisan dunia alias World Heritage Unesco pada 1996.
Di lokasi seluas 59,2 kilometer persegi itu, warga juga tak boleh sembarangan mendirikan bangunan.
• Best Western Premier Solo Baru Raih Certificate Excellent dari TripAdvisor
Karena seluruh area berstatus situs fan diduga menyimpan segala fosil yang dapat diungkap seluk-beluknya.
Justru, Pemerintah menggaet masyarakat untuk menjadi honorer serta peneliti dan pencari fosil sebagai upaya pelestarian situs Sangiran.
Adapun, kunjungan 48 calon editor perwakilan Tribun se-Indonesia itu dipimpin oleh General Manager Tribunnews Solo, Vovo Susatyo.
Para peserta pelatihan mendapat kesempatan menonton film pendek awal mula situs Sangiran ditemukan hingga ditetapkan sebagai situs serta lokasi penelitiam benda purbakala.
• Dinas Perdagangan Solo Kunci Data Pedagang Pasar Legi Demi Hindari Pedagang Siluman
Setelah mengikuti pemaparan dan sesi tanya jawab dengan pengelola museum, peserta pelatihan berkeliling melihat koleksi museum.
Terdapat ratusan fosil, satu di antaranya adalah fosil Homo Erectus, sebagai penemuan fosil terlengkap di situs Sangiran.
Sebagai informasi, Museum Sangiran berada di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen.
Dari Kota Solo, Museum Sangiran dapat ditempuh sekitar 30 menit melalui Jalan Solo-Purwodari.
Atau berkisar 20 menit jika ditemouh via Jl Ngemplak, Boyolali. (*)