Pembukaan Pasar Budaya Sangiran

Warga Dusun Sangiran Sragen Bangkit di Tengah Pandemi, Buat Pasar Budaya Demi Jadi Desa Wisata

Penulis: Rahmat Jiwandono
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga di Dusun Sangiran, Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen menggagas pasar budaya untuk meningkatkan perekonomian, Jumat (13/11/2020).

Ya, menurut penuturan warga, museum tersebut ternyata berada di Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.

Bukan di Padukuhan Sangiran, Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen.

"Nama Sangarin, tapi letaknya di daerah lain," kata Paryanti warga Padukuhan Sangiran saat pembukaan pasar budaya, Jumat (13/11). 

Baca juga: Kpw BI Solo Gulirkan Rencana Pengembangan Sistem Non Tunai di Umbul Ponggok dan Sangiran

Baca juga: PG Gondang Baru Bangkit dari Kubur Jadi Pusat Agrikultur, Tol Solo-Jogja Bisa Mendukung Lalu Lintas

Paryanti mengungkapkan, selama ini nama besar Sangiran tidak berdampak pada perekonomian warga sekitar. 

"Nama Sangiran itu tidak membawa income untuk warga, karena letaknya di daerah lain," katanya. 

Menurut dia, nama Sangiran adalah tempat ia tinggal. 

"Yang asli nama Sangiran itu ya di sini," tuturnya. 

Oleh karena itu, warga setempat berinisiatif untuk mengadakan festival desa budaya. 

Harapannya mampu mengudang wisatawan untuk berkunjung ke Padukuhan Sangiran yang asli. 

"Kami ingin ada penghasilan tambahan bagi warga sekitar," kata dia. 

"Khususnya untuk para pedagang," tambahnya.

Luas Sangiran

Situs Manusia Purba Museum Sangiran memiliki luas 59,2 kilometer persegi.

Di dalamnya, juga terdapat hunian hingga 100 ribu lebih warga yang mendiami kawasan yang masuk dalam empat kecamatan dari Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar.

Warga pun mendapat kesempatan mencari fosil di kawasan situs untuk menambah koleksi purbakala Museum Sangiran.

Halaman
123

Berita Terkini