Berita Sukoharjo Terbaru

Pangdam Jaya Copoti Baliho Rizieq, PA 212 Jateng Protes & Buat Surat untuk Panglima TNI, Ini Isinya

Penulis: Mardon Widiyanto
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PA 212 Jateng saat menunjukkan surat terbuka karena protes baliho Rizieq Shihab dicopoti Pangdam Jaya di Desa Ganten, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (21/11/2020).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Protes gerakan masif mencopoti baliho dan spanduk Rizieq Shihab di Jakarta muncul dari Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (21/11/2020).

Ya, Dewan Tanfidzi Provinsi (DTP) Persaudaraan Alumni (PA) 212 Jateng menggelar konferensi pers menyikapi pencopotan baliho Rizieq Shihab di Jakarta oleh perintah Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurahman di Desa Ganten, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.

Ketua DTP PA 212 Jateng, R Djayendra Dewa meminta kepada Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto untuk mencopot Pangdam Jaya dengan mengirimkan surat terbuka.

"Ini terkait sikap Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrahman yang mengakui memerintahkan jajarannya untuk mencopot spanduk dan baliho pemimpin FPI, Habib Rizieq seusai apel pasukan di Monas kami berikan surat terbuka," ucap Djayendra.

Baca juga: 4 Pernyataan Kontroversi Pangdam Jaya Selain Usul FPI Dibubarkan: Habib Tak Pernah Berucap Tak Baik

Baca juga: Pangdam Jaya soal Pencopotan Spanduk FPI : (FPI) Bubarkan Saja, Kalau Coba-coba dengan TNI, Mari!

Dajyendra mengatakan dalam penertiban baliho dan MMT tersebut seharusnya tugas dan kewenangan Satpol PP bukan tugas TNI Polri karena TNI sebagai alat negara di bidang pertahanan.

"Ya sesuai dengan UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, pasal 7 ayat (1), tugas pokok TNI untuk menegakan kedaulatan negara serta mempertahankan keutuhan wilayah NKRI," jelasnya.

Dia menyampaikan sejumlah poin kepada panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, yakni meminta TNI bersama rakyat mempertahankan kedaulatan negara dari ancaman separatis, terorisme dan komunisme di NKRI.

"Kemudian tetap bekerja secara profesional tetap berada pada tupoksi tanpa harus keluar dari kewenangan dan mengevaluasi Pangdam Jaya," akunya.

Minta FPI Dibubarkan

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman bereaksi keras terkait pencopotan spanduk FPI di Jakarta. 

Dudung, bahkan mengusulkan agar ormas Front Pembela Islam dibubarkan saja.

Baca juga: Pangdam Jaya Instruksikan Anak Buah Copot Baliho Habib Rizieq: Kalau Perlu FPI Dibubarkan Saja

Baca juga: Muncul Bukti Rekaman Habib Rizieq Ajak Umatnya Ramai-ramai Datangi Acara, FPI Mengelak: Enggak Ada

Jawaban itu disampaikan Dudung saat menjawab pertanyaan wartawan usai apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).

Dudung awalnya menjawab soal video viral di media sosial berkait sejumlah orang berseragam TNI menurunkan spanduk dan baliho Pemimpin FPI Rizieq Shihab.

Ia pun mengakui bahwa dirinyalah yang meminta pasukannya untuk menurunkan baliho tersebut.

Halaman
12

Berita Terkini