Tewas Tertabrak Kereta di Karanganyar

Satu Tahun Memakan Dua Korban Jiwa, Begini Potret Perlintasan Kereta Tanpa Palang di Kebakkramat

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin
Editor: Agil Trisetiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

perlintasan kereta api di Desa Pulosari, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar, Sabtu (28/11/2020)

Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Muhammad Irfan Al Amin

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Sebuah perlintasan kereta api (KA) tanpa palang di Desa Pulosari, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar kembali memakan korban jiwa.

Perlintasan yang menembus jalan desa tersebut tepat berada di tengah persawahan.

Meskipun di tengah sawah, banyak orang lalu lalang melintas melalui jalan tersebut.

Akibatnya beberapa kali pengguna kendaraan menjadi korban karena tertabrak kereta melaju dengan cepatnya.

Terbaru, sesorang ibu muda berinisial HN (25), tewas tersambar KA saat melintasi perlintasan tersebut.

Baca juga: BREAKING NEWS : Terburu-buru Berangkat Kerja, Ibu Muda Tewas Tertabrak Kereta Api di Kebakkramat

Baca juga: Mengerikan : Potret Motor Ibu Muda Tertabrak Kereta di Kebakkramat, Patah Jadi Dua & Tak Berbentuk

Baca juga: Patuhi Larangan Pemkab, PHRI Karanganyar Ungkap Jika Tahun Baru Sebenarnya Ladang Uang

Baca juga: Permintaan Kartu Kuning Membludak, Dinas Tenaga Kerja Karanganyar: Masyarakat Kebiasaan Mendadak  

Menurut Kepala Sentral Kepolisian Terpadu (KSKT) Polsek Kebakkramat, Aiptu Yani Agus Maryanto, kecelakaan yang melibatkan pengguna jalan dengan KA di perlintasan tersebut sudah sering terjadi.

"Tahun ini saja sudah dua kali kecelakaan dan semua korbannya meninggal," kata Aiptu Yani kepada TribunSolo.com pada Sabtu (27/11/2020).

Dirinya juga menjelaskan di jalur tersebut suasananya teramat sepi dan jarang diawasi.

Hal ini membuat pengguna jalan yang melintas harus ekstra hati-hari.

"Di jalur perlintasan itu tidak ada yang menjaga," ucapnya.

Perlintasan kereta api di Desa Pulosari, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar, Sabtu (28/11/2020) (TribunSolo.com/ Irfan Al Amin)

"Mungkin hanya saat ramai seperti hari raya atau liburan baru dijaga oleh masyarakat sekitar," jelasnya.

Menurut warga sekitar, Nasing (52), dulunya di perlintasan kereta api tersebut terdapat palang pintu.

Namun palang tersebut dipindah ke area lain yang dianggap lebih ramai.

"Kalau anda lihat ada bekas dari palang kereta yang masih tersisa dan itu sudah dipindah sejak lama," ujar Nasing.

Akibat perlintasan tanpa palang tersebut, salah seorang wanita berinisial NH (25) harus meregang nyawa karena terseret gerbong belakang kereta saat akan melintasi rel tanpa palang tersebut.

Tabrak Ibu-ibu

Motor Honda Supra bernomor polisi AD-3444-KS yang kendarai NH (25) hancur tak berbentuk pasca tertabrak kereta api, Sabtu (28/11/2020).

Adapun ibu muda beranak satu itu tewas seketika di perlintasan rel tanpa palang pintu di Desa Pulosari, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar.

Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, korban merupakan pekerja pabrik yang diketahui berangkat bekerja dan terlihat terburu-buru.

Akibat terseret, korban menghembuskan napas terakhir sepanjang ratusan meter.

Meskipun jasadnya hanya mengalami luka di bagian kepala.

Sementara motornya hancur tak berbentuk karena patah menjadi dua bagian.

Kolose : Motor yang hancur dan jasad ibu muda tertabrak kereta di perlintasan rel tanpa palang pintu di Desa Pulosari, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Sabtu (28/11/2020). (TribunSolo.com/Istimewa)

Menurut Kepala Sentral Pelayanan Kepolisan Terpadu (KSPKT) Polsek Kebakkramat, Aiptu
Yani Agus Muryanto kejadian tersebut terjadi pada pukul 06.00 WIB.

Korban adalah NH, ibu muda yang baru berumur 25 tahun.

"Kejadian itu waktu lalu lintas tidak terlalu ramai," kata dia.

Dirinya menuturkan kejadian berlangsung sangat cepat dan hanya ada satu orang yang  menjadi saksi.  

Bahkan informasinya korban tidak sabar menunggu kereta.

"Karena sepinya jadi tidak ada yang memantau atau mengawasi kejadian di rel tak berpalang itu," ujarnya. 

Dari kesimpulan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) ditemukan bahwa sang korban tidak menabrak bagian depan kereta namun sisi belakangnya. 

"Korban tersebut tidak ditabrak pada bagian depan, tapi pada bagian ekor kereta dan tersangkut sehingga jasad dan motor korban terseret hingga ratusan meter," jelasnya. 

Hal tersebut juga berdasarkan bentuk fisik korban yang hanya mengalami luka di bagian kepala akibat terbentur badan rel. 

"Kalau semisal ditabrak dari depan kondisi fisik sudah hancur lebur pastinya," ujarnya. 

Adapun jenazah langsung dibawa ke RSUD Karanganyar dan langsung dibawa pulang oleh keluarga setelahnya. 

"Itu penanganan disana dan disemayamkan oleh keluarganya di rumahnya di Desa Gaum, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar," terbangnya.

(*)

Berita Terkini