Mereka bertugas merawat para pasien orang tanpa gejala (OTG) atau asimtomatik.
Penanggung jawab isolasi OTG wilayah Solo Raya Sigit Armanto mengatakan satu diantara enam nakes tersebut merupakan dokter supervisor.
"Sekarang ini terdiri dari 1 dokter, 2 perawat, 1 dokter supervisor, 1 perawat supervisor, dan 1 pengemudi," kata Sigit kepada TribunSolo.com, Sabtu (12/12/2020).
Baca juga: Percepat Kesembuhan, Pasien OTG Covid-19 di Asrama Haji Donohudan Senam, Diputarkan Lagu Relaksasi
Baca juga: Asrama Haji Donohudan Terima 23 Pasien OTG Covid-19, Ada Usia 18-71 Tahun, Paling Banyak dari Solo
Tenaga kesehatan tersebut berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah melalui Balai Kesehatan Masyarakat Wilayah Klaten, Rumah Sakit Jiwa Solo, Rumah Sakit Jiwa Klaten, dan RSUD Dr Moewardi Solo.
"Mereka stand by setiap hari di Asrama Haji Donohudan," tutur Sigit.
Meski begitu, Sigit berharap ada penambahan sumber daya manusia nakes atau relawan yang diperbantukan di Asrama Haji Donohudan.
Itu guna mengantisipasi lonjakan pasien OTG yang dirawat. Mengingat, kasus Covid-19 Solo Raya masih belum mereda.
"Seperti itu harus melalui rapat yang dipimpin Pemerintah Provinsi," ucapnya.
Dari pantauan TribunSolo.com, pintu masuk menuju kompleks Asrama Haji Donohudan dibatasi.
Ada sejumlah tenaga keamanan yang berjaga di sana.
Selain itu, ada spanduk bertulisan 'Untuk Sementara Masjid Al-Mabrur Ditutup' terpasang di pintu masuk.
Sebuah mobil ambulans juga tampak terparkir di kompleks Asrama Haji Donohudan.
Sementara untuk logistik kesehatan, seperti baju hazmat, obat-obatan, dan vitamin sudah dikirim ke Asrama Haji Donohudan.
"Sampai Januari 2021, masih aman persediaannya. Kami sudah kirim laporan terus. Jangan sampai tertunda dan kurang," kata Sigit.
Paling Banyak Warga Solo