Berita Solo Terbaru

Kereta Api Bandara Tujuan Adi Soemarmo Solo Beroperasi Kembali, Ini Tarif Tiketnya

Penulis: Ilham Oktafian
Editor: Agil Trisetiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ruang tunggu kereta api Bandara Internasional Adi Sumarmo (KA BIAS) di Stasiun Balapan Solo

Kereta Api Bandara Bandara Internasional Adi Soemarmo (KA Bandara BIAS) resmi beroperasional Desember 2019 lalu.

Kereta tersebut bakal melayani rute pulang pergi Stasiun Solo Balapan - Stasiun Adi Soemarmo.

Menteri Perhubungan Indonesia, Budi Karya Sumadi menyampaikan KA Bandara BIAS sudah resmi beroperasional. 

"Alhamdullilah, hari ini kita melakukan soft opening dari Kereta Bandara yang akan melayani rute Stasiun Solo Balapan menuju Stasiun Adi Soemarmo dengan waktu tempuh 19 menit," ujar Budi. 

Peresmian KA Bandara BIAS dihadiri langsung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Boyolali Seno Samodro, dan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. 

Budi menuturkan, kehadiran  sebagai bentuk inisiatif mempermudah penumpang Bandara Adi Soemarmo. 

"Ini adalah inisiatif mempermudah penumpang bandara, seperti yang sudah kita lakukan di Medan, Padang, Palembang, dan Jakarta," tutur dia. 

"Ini yang kelima," tambahnya.

Penampakan luar dari KA BIAS yang berhenti di Stasiun Klaten, Selasa (11/2/2020). (TRIBUNSOLO.COM/MARDON WIDIYANTO)

Budi menuturkan KA Bandara BIAS memiliki keistimewaannya sendiri dibanding dengan daerah lain. 

"Istimewanya, ini langsung masuk ke Bandara," tutur dia. 

"Selain itu, ada konteks lain bahwa Jawa Tengah itu punya Borobudur yang akan dijadikan Bali baru," imbuhnya membeberkan.

Oleh karenanya, KA Bandara BIAS bukan hanya berfungsi sebagai angkutan massal perkotaan. 

Kereta tersebut juga akan berfungsi untuk meningkatkan potensi pariwisata Jawa Tengah. 

"Kita nanti akan membuat wilayah Semarang, Solo, Jogja terus Cirebon saling terintegrasi," terang Budi. 

"Para turis jika turun langsung bisa ke kota, atau bisa menuju ke sejumlah potensi wisata, seperti mau ke Borobudur gampang," tandasnya. (*)

Berita Terkini