Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Seorang anak bernama Jalu Catur Wiguna (10) yang sebelumnya dikabarkan hilang pada Kamis (7/1/2021) kini berhasil ditemukan oleh tim gabungan relawan pada Minggu (10/1/2021).
Sang anak hilang terseret arus di Sungai Tanjunganom di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo di saat mencuci sandalnya yang kotor akibat terkena lumpur.
Kini ,jasad anak tersebut ditemukan di aliran Sungai Bengawan Solo di Pos Pantau Jurug.
Menurut Muchlis salah seoranga anggota SAR Basarnas, temuan itu berasal dari laporan relawan yang memantau kondisi di Pos Pantau Jurug.
"Salah seorang relawan yang bersiaga di Pos Jurug melihat jasad korban melewati pos pantau," katanya kepada TribunSolo.com pada Minggu (10/1/2021).
Baca juga: Pesta Pernikahan di Sukoharjo Dilarang, Jika Kepepet Hanya Boleh Melakukan Akad Nikah Saja
Baca juga: Lengkap, Isi Surat Edaran PSBB Sukoharjo : PKL hingga Mall Hanya Bisa Buka Sampai Jam 7 Malam
Baca juga: Geruduk DLH Sukoharjo, Warga Pengkol Keluhkan Limbah Busuk PT RUM, Anak-anak Tak Kuat Pusing & Mual
Baca juga: Jelang Dilantik Jadi Walikota Solo, Begini Aktifitas Gibran Usai Pilkada Solo 2020
Sebagai bentuk tindaklanjut Tim SAR gabungan langsung menuju lokasi dan melakukan tindakan.
"Pada pukul 17.18, jenazah berhasil ditemukan dan langsung dievakuasi menuju Puskesmas Grogol untuk diotopsi," terangnya.
Dalam proses empat hari pencarian, Tim SAR Gabungan telah menyisir berbagai area Sungai Bengawan Solo.
"Kami menyisir hingga Mantingan, Ngawi untuk pencarian," ujarnya.
Dirinya juga menyebutkan bahwa dalam proses pencarian banyak kendala yang dihadapi, salah satunya aliran Sungai Bengawan Solo yang deras dan cuaca hujan.
Kini setelah ditemukan jasad sang anak, dan telah dilakukan otopsi maka proses operasi pencarian secara resmi ditutup.
"Tim SAR gabungan akan kembali ke satuan masing-masing," ujarnya.
Kronologi Hanyut
Nasib malang menimpa bocah 10 tahun bernama Jalu Catur Wiguna yang lenyap terseret arus di Sungai Tanjunganom, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
Ya, sejak hilang pada Kamis (7/1/2021) sore lalu, hingga kini Jumat (8/1/2021), tim relawan belum juga mendapati sosok anak tersebut.
Adapun informasi yang dihimpun TribunSolo.com, sebelumnya Jalu bersama keempat temannya bermain di tepian Sungai Tanjunganom.
Lalu dia pergi ke sungai untuk membersihkan sandalnya yang kotor, tatapi tak disangka salah satu sandalnya terseret arus.
Baca juga: Tangis Pecah, Istri Riyanto Korban Sriwijaya Air : Anak Sempat Larang Pergi Ke Jakarta
Baca juga: Tunggu Kabar Suaminya dari Maskapai Sriwijaya Air, Sri Wisnuwati Warga Sragen Rela Tak Tidur
Ketika dia berusaha meraih sandalnya, yang berjarak 2,5 meter dari tepian sungai, Jalu terpeleset dan terseret derasnya aliran sungai yang saat itu kedalamannya mencapai 70 cm.
Menurut Anggota Relawan Basarnas Solo, Muchlis, pihaknya kesulitan karena arus sungai yang deras serta ditutupi oleh endapan lumpur di permukaan.
"Kami cukup kesulitan dalam mencari korban, padahal dari seri setiap sisi sungai sudah kami awasi," katanya kepada TribunSolo.com pada Jumat (8/1/2021).
Dirinya beserta relawan lainnya menyisir area sungai dari pintu air Tanjunganom hingga pintu air Plalang, Grogol, Sukoharjo.
"Kami sudah menyisir sekitar 2 kilometer aliran sungai dan masih belum ditemukan," ujarnya.
Apabila pada hari ini di sungai Tanjunganom masih belum ditemukan, relawan Basarnas akan melakukan pencarian di Sungai Kenes dan Bengawan Solo.
"Ada beberapa kesimpulan apabila melihat kondisi arus, sepertinya korban sudah terseret hingga muara sungai," terangnya.
Dirinya menargetkan sebelum 7 hari masa pencarian korban sudah bisa ditemukan.
"Sesuai dengan SOP Basarnas, kami memiliki 7 hari kerja, 3 hari menyusuri arus sungai dan 4 hari berjaga mengamati di pos masing-masing," ungkapnya. (*)