Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Warga Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali tetap bertahan di tempat penampungan pengungsian sementara (TPPS).
Mereka telah berada di sana semenjak status Gunung Merapi berstatus siaga III atau sudah selama dua bulan.
Sekretaris Desa Tlogolele, Neigen Achtah Nur Edy Saputra mengatakan, sebanyak 241 warga masih bertahan di TPPS.
Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Terjauh Sejak Desember 2020, Warga Diminta Tak Panik
Baca juga: Relawan Merapi : Siang Lava Pijar Sering Berguguran Tapi Tak Terlihat, Kini Ada 270 Warga Mengungsi
Mereka berasal dari Dukuh Stabelan, Takeran, Belang, dan Gumukrejo.
"Masyarakat Alhamdulillah sehat, tidak ada gejala apapun," kata Neigen kepada TribunSolo.com, Minggu (17/1/2021).
Neigen mengimbau masyarakat tetap harus waspada mengingat aktivitas Gunung Merapi belum kunjung mereda.
Terlebih, Gunung Merapi masih terus memuntahkan lava pijar beberapa waktu terakhir.
"Tetap tenang kemudian tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan," tuturnya.
Guna meningkatkan keamanan dan kenyaman, sistem ronda malam diaktifkan di lingkungan TPPS Tlogolele.
"Aktivitas Gunung Merapi terus dipantau dan diinfokan masyarakat ke TPPS melalui radio HT," ucap Neigen.
Pernah Keluarkan Guguran Pada Sabtu (16/1/2021)
Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Sabtu (16/1/2021) antara pukul 00.00-06.00 WIB.
Guguran awan panas kali ini memiliki jarak luncur 1.500 meter ke arah hulu Kali Krasak.
Sementara, tinggi kolom tidak teramati karena puncak Gunung Merapi tertutup kabut.