TRIBUNSOLO.COM - Kasus seorang anak tega membunuh ibu kandungnya sendiri perkara warisan kembali terjadi.
Usai melancarkan aksi kejinya itu, pelaku langsung kabur dan sempat mengancam adik kandungnya.
Kasus pembunuhan ini pun tengah diselidiki pihak kepolisian.
Baca juga: Song Yoo Jung Aktris Korea Selatan Dikabarkan Bunuh Diri, Postingan Terakhir di IG Ramai Ucapan Duka
Baca juga: Siapa Sosok Pembunuh Roy Segera Terbongkar? Glenca Chysara Ungkap Nasib Elsa dalam Waktu Dekat
Kapolres Prabumulih AKBP Siswandi menegaskan pembunuhan dilakukan Syamsul Bahri (42) terhadap ibu kandung Nurhayati (63) disebabkan karena berebut harta warisan.
"Jadi berdasarkan hasil penyelidikan dan keterangan saksi, pembunuhan ini dilatarbelakangi atau motifnya karena harta warisan," ungkap Siswandi ketika diwawancarai usai menghadiri rapat di gedung Pemkot Prabumulih, Senin (25/1/2021).
Siswandi menjelaskan, pembunuhan itu bermula ketika orang tua pelaku menjualkan rumah lama milik keluarga seharga Rp 80 juta dan rencananya akan dibelikan rumah lagi.
"Bukan rumah sekarang yang ditempati tapi rumah lama, untuk apa dijual untuk beli rumah lagi dan ada sisanya, sisa itulah rencana untuk membayar utang tersangka," ujar Kapolres.
Namun lantaran kurang puas dengan jumlah yang diberikan sang ibu, tersangka Syamsul Bahri lalu menghabisi ibu sendiri dengan cara menggorok leher dan menebas bagian muka menggunakan parang.
"Tersangka merasa kurang lalu meminta lagi sama emaknya tapi tidak dikasih lalu dibacok," jelas Kapolres.
Siswandi menuturkan, menurut keterangan pihak keluarga menyatakan tersangka memiliki riwayat sakit epilepsi dan pernah dirawat di rumah sakit jiwa.
"SB ini pedagang dan banyak utang, sementara hasil penjualan warisan ini banyak lebih dan rencananya akan dibayarkan utang tersangka tapi mungkin kurang lalu minta lagi, ngak dikasih lalu dibacok pakai parang," tuturnya.
Lebih lanjut Kapolres menambahkan, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi termasuk adik pelaku yakni Syarif yang mengetahui pembunuhan dan para tetangga korban.
"Jadi adiknya itu yang melapor karena dia pulang ke rumah mengetahui korban dibunuh disampaikan pelaku, lalu Syarif lihat ke dapur ternyata memang dibunuh dan setelah Syarif mau kejar pelaku tapi sudah kabur," tambahnya.
Sementara itu, Madi yang merupakan tetangga korban mengungkapkan pihaknya tau pembunuhan setelah Syarif berteriak minta tolong sekitar pukul 20.30.
"Jadi ketika Syarif pulang mendapati kakaknya (pelaku-red) sedang ada dikamar milik Syarif, karena kamar dibongkar Syarif terkejut dan menanyakan ada apa pelaku masuk kamar itu," ujarnya.
Lalu pelaku Syamsul Bahri keluar kamar dan menuju depan rumah namun disusul Syarif.
Kesal dengan adiknya itu, Syamsul lalu menyampaikan jika telah membunuh sang ibu.
"Pelaku keluar kamar disusul Syarif, kemudian pelaku ngomong 'aku baru bunuh emak apo kau nak ku bunuh jugo'.
Mendengar itu Syarif langsung ke dapur mencari emaknya tapi sudah meninggal bersimbah darah," jelas Madi.
Setelah melihat sang ibu mati dibunuh, Syarif lalu mengejar tersangka ke depan rumah namun tersangka telah kabur ke kebun karet.
"Setelah itu kami dengar Syarif menjerit minta tolong ke warga.
Tersangka itu pendiam dan orangnya baik, tidak pernah ada keributan di rumah itu, kalau mengenai gangguan kejiwaan kami baru tahu," tuturnya
(TribunSumsel.com, Edison)
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Anak Bunuh Ibu Kandung di Prabumulih Dipicu Warisan, Ancam Bunuh Adik Sebelum Kabur