Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Kabut dan hujan gerimis mengguyur wilayah Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar saat memasuki momen libur panjang akhir pekan ini.
Turunnya kabut membuat jarak pandang juga menjadi terganggu dan hanya kisaran 5 meter.
Menurut Camat Karanganyar, Rusdiyanto, kabut tebal ini sudah berlangsung beberapa hari.
"Kabut ini sudah beberapa hari, dan biasanya diikuti hujan tipis," katanya kepada TribunSolo pada Jumat (12/2/2021).
"Tapi hari ini paling tebal," imbuhnya.
• Info Kondisi Lalu Lintas Menuju Tawangmangu : Long Weekend, Jalanan Ramai Kendaraan Plat Luar Kota
• Wisata Merana karena Pandemi Corona, Banyak Hotel di Tawangmangu Digadaikan Demi Bisa Bernapas
Dalam pantauan TribunSolo.com, kabut lebih banyak menutupi dari Pasar Tawangmangu ke timur.
Adapun area wisata yang banyak tertutupi kabut seperti area makan Pujasera Bundaran HI hingga pos pendakian Cemoro Kandang.
"Biasanya semakin ke atas kabutnya semakin pekat," jelasnya.
Kondisi Lalu Lintas
Sebelumnya, Masa libur panjang kembali dinikmati warga masyarakat pada pekan ini.
Masa tersebut diawali dengan libur hari raya Imlek pada 12 Februari 2021.
Warga diprediksi memanfaatkan masa libur panjang itu untuk mengunjungi sejumlah objek wisata.
Kawasan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar menjadi satu diantara yang menjadi jujukan.
• Wisata Merana karena Pandemi Corona, Banyak Hotel di Tawangmangu Digadaikan Demi Bisa Bernapas
• Kesaksian Warga Tawangmangu, Ada Pak Parkir Rela Pasang Badan, saat Motor Emak-emak Alami Rem Blong
Dari pantauan TribunSolo.com, kawasan tersebut terpantau ramai.
Sejumlah kemacetan terlihat di beberapa ruas jalan, seperti di depan Pasar Tawangmangu dan di area Pujasera dekat Bundaran HI Tawangmangu.
Munculnya keramaian ini disebabkan oleh libur panjang tahun baru Imlek yang bersambung dengan akhir pekan.
Terlihat pula banyak kendaraan dengan nomor polisi dari luar kota yang ikut naik ke Tawangmangu.
Meskipun di Tawangmangu tidak ada perayaan khusus untuk Imlek namun antusias masyarakat cukup tinggi dengan wisata alamnya.
Sebelumnya juga telah dikeluarkan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia 4/2021 tentang Pembatasan Kegiatan Bepergian Ke Luar Daerah Bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara Selama Libur Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili Dalam Masa Pandemi Covid-19.
Namun surat itu masih belum menyurutkan keinginan warga untuk berwisata di Tawangmangu.
Wisata Merana Karena Pandemi
Sementara itu, merebaknya fenomena hotel dijual di internet juga nyaris berpengaruh kepada hotel-hotel yang ada di Tawangmangu.
Hal itu diakibatkan pandemi Covid-19 yang membuat orang tidak bisa leluasa keluar rumah hingga berlibur seperti biasanya.
Ditambah lagi beberapa kebijakan seperti PSBB, PPKM dan Jateng di Rumah Saja yang semakin menyurutkan jumlah wisatawan untuk menginap.
Menurut Pembina Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Karanganyar, Karwadi, bahwasanya hotel di Tawangmangu lebih berusaha bertahan dibandingkan menjualnya.
• Tawangmangu Sepi, Tapi Alun-alun Karanganyar Tetap Ramai
• Awas Kecele, Sejumlah Tempat Wisata di Tawangmangu Pilih Tutup Akhir Pekan Ini
"Sebagian dari kami sudah berhutang ke bank untuk biaya operasional," ungkapnya kepada TribunSolo pada Selasa (9/2/2021).
"Bahkan meski tidak dijual tapi asetnya sudah digadaikan untuk jadi pinjaman," imbuhnya.
Oleh karena itu dirinya merasa salut dengan sejumlah pengusaha hotel yang tetap berusaha menghidupi karyawannya dan tidak melakukan PHK.
"Kami ucapkan terimakasih yang sudah berusaha bertahan meski terus diterjang pandemi Covid-19," ujarnya.
Kini dirinya berharap pandemi Covid-19 bisa segera diatasi dengan segala proses kebijakan pemerintah.
"Ini masih hotel berbintang yang terdata di kami, belum villa dan hotel melati yang juga pasang surut cukup berat," tuturnya.