Untuk meyakinkan W agar mau diajak ke balai desa, P memberi iming-iming diajak jajan.
Namun sesampainya di lokasi, ternyata di sana sudah ada tiga orang laki-laki yang juga masih duduk di bangku SMP.
"Korban pun langsung diajak masuk ke dalam kamar mandi. Di sana mereka melakukan tindakan yang tidak sepantasnya dilakukan," tutur dia.
Lebih lanjut Andar menjelaskan, di dalam toilet, P melakukan hubungan seks dengan dua orang pria.
"Sedangkan W dipaksa untuk melakukan hubungan seks juga dengan salah satu pria teman si P," ucapnya.
Andar mengaku belum bisa mengungkap inisial dari para pelaku di toilet kantor desa.
”Anak ini baru pertama kali bertemu anak-anak tersebut sehingga tidak tahu namanya. Sementara P saat ini belum menyampaikan,” imbuhnya.
Psikologis Terguncang
Akibat kejadian tersebut, sekarang kondisi psikologis terguncang.
"W sangat ketakutan apabila bertemu dengan gerombolan laki-laki yang sedang nongkrong," kata dia.
Andar menyatakan, W kerap marah-marah saat berpapasan dengan rombongan laki-laki.
Selain itu, korban juga tidak mau berbicara terlalu banyak tentang apapun, terlebih lawan bicaranya seorang laki-laki.
"Dia cuma mau terbuka kalau teman ngobrolnya perempuan," jelas dia.
Oleh karena itu, untuk bisa mendapatkan keterangan yang lebih lengkap dari korban mengenai kejadian yang dialaminya, pihaknya memberi pendamping seorang perempuan.
"Ada anggota kami yang mendampinginya," tuturnya.