Berita Solo Terbaru

Sebulan Ground Breaking, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Hadiah Pangeran Arab Belum Dibangun, Ada Apa?

Penulis: Adi Surya Samodra
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi lokasi pembangunan Masjid Sheikh Zayed Solo, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Senin (29/3/2021).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Hampir sebulan pasca peletakan batu pertama, pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo belum kunjung dimulai.

Seperti diketahui, peletakan batu pertama masjid yang dibangun di atas lahan eks depo Pertamina Gilingan Solo tersebut dilakukan Sabtu (6/3/2021)

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah, Musta'in Ahmad mengatakan kontraktor Masjid Raya Sheikh Zayed Solo masih belum ditentukan.

"Yang bangun siapa tidak tahu, pihak mana yang bangun tidak tahu. Kontrak pelaksana itu dengan pihak pemerintah Uni Emirate Arab," kata dia kepada TribunSolo.com, Senin (29/3/2021).

Dari pantauan TribunSolo.com, tidak nampak alat berat ataupun aktivitas pembangunan di lokasi pendirian Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.

Pintu masuk ke lokasi pembangunan masih ditutup rapat.

Baca juga: Ini Penyebab Viaduk Gilingan Solo Kebanjiran, Lokasi Dekat Masjid Hadiah Pangeran Arab untuk Jokowi

Baca juga: Momen Bersejarah, Wali Kota Solo Gibran Hadiri Ground Breaking Masjid Raya Sheikh Zayed Solo

Musta'in menuturkan pembangunan semua diserahkan ke pemerintah Uni Emirate Arab (UEA).

"Kita tidak tahu itu sistemnya tender atau apa. Sistemnya dari mereka. Keuangan dari mereka. Mereka yang menentukan siapa yang membangun. Kita terima jadi," tutur dia.

"Start pembangunan yang menentukan mereka," tambahnya.

Faktor penghambat pembangunan Masjid Sheikh Zayed Solo, sambung Musta'in, sudah diminimalisir.

Termasuk urusan Amdal pembangunan.

"Tidak ada (faktor penghambat), amdal siap, IMB sudah ada, tanah sudah bebas. Tidak ada pembebasan lahan," ucap Musta'in.

Hadiri Ground Breaking 

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berpakaian setelan jas hitam lengkap saat menghadiri ground breaking pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. 

Baca juga: Pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Dimulai, Bisa Jadi Tempat Wisata Religi 

Baca juga: Masjid Hadiah dari Pangeran Uni Emirat Arab Sudah Punya Nama Resmi, Ternyata Penuh Makna 

Gibran mengatakan pembangunan tersebut mengawali titik bersejarah bagi warga Kota Solo. 

"Masjid Raya Sheikh Zayed Solo sebagai salah satu pusat pendidikan Islam di Solo," kata dia, Sabtu (6/3/2021).

Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut berharap pembangunan masjid berjalan lancar. 

"Semoga pembangunan masjid dapat berjalan lancar dan dapat meningkatkan derajat keimanan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa," ucap Gibran. 

Ditanggung Pemerintah UEA

Sebelumnya, Pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dimulai seusai proses ground breaking dilakukan. 

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menuturkan masjid hadiah Pengeran UEA Mohammaed bin Zayed Al Nahyan tersebut didedikasikan untuk masyarakat Indonesia. 

"Pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo ini bisa jadi mercusuar syiar Islam," kata Yaqut. 

Ke depan, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo bukan hanya untuk salat berjamaah. 

"Tapi juga untuk dakwah hingga wisata. Masjid ini untuk fungsi pembinaan fundamental," ucap dia. 

"Masjid ini untuk pembangunan peradaban, diharapkan memberikan rahmatan Lil alamin," tambahnya.

Yaqut menegaskan biaya pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo ditanggung pemerintah UEA.

"Sepenuhnya ditanggung (Pemerintah) Uni Emirat Arab," katanya. 

Yaqut menyampaikan berdirinya Masjid Raya Sheikh Zayed Solo sebagai bukti hubungan baik Pemerintah Indonesia dan UEA. 

"Hubungan itu akan terus ditingkatkan," ujarnya. 

Berita Terkini