Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Update Klaster Piknik di Ampel Boyolali : 1 Orang Pembawa Virus Meninggal, Kampung Masih Lockdown

Imbas puluhan orang terpapar virus Corona, kampung di Desa Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali masih lockdown.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Istimewa
Kondisi kampung yang sepi karena lockdown di Desa Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali akibat puluhan terkena Corona habis liburan ke Jogja. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Imbas puluhan orang terpapar virus Corona, kampung di Desa Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali masih lockdown.

Pantauan TribunSolo.com Sabtu (24/4/2021), sejumlah jalan masuk kampung masih diportal dan dipasang poster peringatan jalan ditutup.

Bahkan sejumlah anggota perlindungan masyarakat (Linmas) berjaga-jaga di kawasan pintu masuk kampung.

Sebelumnya, seorang warga berinisial NS (51) meninggal dunia akibat Covid-19.

Ia sempat dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19 selama beberapa hari sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhirnya. 

Baca juga: Kronologi Warga Ampel Boyolali Meninggal karena Covid-19 : Ternyata Tertular dari Temannya di Pabrik

Baca juga: BREAKING NEWS : Positif Covid-19, 1 Warga Ampel Boyolali Meninggal Dunia, Sempat Piknik ke Jogja

Pasien sempat ikut serta dalam piknik ke Gunung Kidul, Yogyakarta yang diadakan lingkungan RW setempat sekira 4 April 2021 lalu. 

Camat Ampel, Dwi Sudarto mengungkapkan, sebelum pasien ikut serta, ternyata ada temuan kasus Covid-19 di lingkungannya bekerja. 

Pasien diketahui berprofesi sebagai karyawan sebuah pabrik kawasan Gladagsari, Kabupaten Boyolali. 

"Saat itu belum ada tracing dari pihak pabrik, dan pasien ikut dalam piknik 4 April itu," ungkap Dwi kepada TribunSolo.com, Jumat (23/4/2021).

Pasien baru mengetahui dirinya masuk dalam tracing kasus temuan Covid-19 lokasinya bekerja sekira tanggal 6 April 2021.

Ia kemudian menjalani uji swab antigen. Selang sehari setelahnya, pasien dinyatakan reaktif. 

"Langsung diminta menjalani uji swab PCR," jelas Dwi.

Hasil uji tersebut keluar 8 April 2021 dan menyatakan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Kontak erat dan dekat pasien kemudian kena tracking, termasuk rombongan piknik ke Gunung Kidul.

Dari rombongan piknik itu, total ada 47 yang terkena tracking. 

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved