Saat itu, Yuli sekeluarga tengah berada di dalam rumah.
“Saya sekeluarga di rumah, lagi tiduran di rumah. Sekitar asar tiba-tiba atap rumah saya berisik sekali,” ujar Yuli kepada TribunSolo.com, Sabtu (10/4/2021).
Yuli kemudian memeriksa kondisi luar rumahnya, yang saat itu tengah turun hujan disertai angin kencang.
Sesaat kemudian, atap rumahnya yang terbuat dari galvalum perlahan mulai terbuka.
“Saya langsung tutup pintu saya amankan keluarga saya ke ruang belakang," ujarnya.
Tak selang lama, atap galvalumnya langsung terlepas disapu angin.
Baca juga: Penampakan Rumah Warga Tuban Karanganyar, Atap Rumah Terbang di Sapu Angin Puting Beliung
Baca juga: Kesaksian Pedagang di Pasar Tuban Karanganyar, Dengar Suara Gemuruh Sebelum Atapnya Disapu Angin
Menurut Edi, atap rumahnya itu berukuran sekira 6 meter kali 6,5 meter.
Atap itu terbang disapu angin, hingga mengenai rumah tetangganya.
Setelah kondisi dinilai aman, dia bersama warga yang lain mulai mengevakuasi atap rumahnya yang tersapu angin.
“Ya itu kan nempel di rumah orang, menggangu lalu lintas dan banyak orang membantu mengangkut bareng sekitar 20 orang,” ujarnya.
Atas kejadian tersebut, Edi memperkirakan mengalami kerugian sekitar Rp 10 juta.
Saat ini, dia tidak bisa berbuat banyak karena tidak memiliki uang untuk memperbaiki rumahnya.
Rumahnya dibiarkan beratapkan langit, sambil menunggu dia mendapatkan rejeki untuk melakukan perbaikan rumahnya.
“Ya karena masih belum ada uang, untuk aktifitas sementara ya kami seperti ini dulu aja seadanya rumah tanpa atap kalau hujan ya dibersihkan,” pungkasnya.
Tertimpa Baliho