Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Puskesmas Karangpandan dipenuhi oleh korban keracunan dari Dusun Tuk Ringin, Desa Gerdu Kecamatan Karangpandan, Minggu (9/5/2021) malam.
Gemini, ibu dari Fikra (8) warga sekitar mengatakan, awalnya mereka mengikuti kegiatan makan takjil bersama di RT mereka.
Tiba-tiba mereka yang mengikuti kegiatan tersebut mengalami sakit pada subuh, keesokan harinya.
Baca juga: Mencekam, Puluhan Ambulans Evakuasi Warga Satu RT di Karangpandan Karanganyar yang Keracunan Makanan
Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Satu RT di Karangpandan Dikabarkan Keracunan Massal, Puskesmas Penuh
Tubuh mereka mengalami panas dingin disertai diare.
"Kami mengira bahwa ini keracunan karena tidak hanya dirinya saja yang mengalami sakit," katanya kepada TribunSolo.com pada Minggu (9/5/2021).
Ciri-ciri yang dialami sama, ada sekitar 4 orang anak dan ada banyak dari orang dewasa.
Informasi yang dihimpun, angka korban saat ini masih belum dipastikan.
Saat ini yang dirawat di Puskesmas Karangpandan ada 16 orang dan 2 lainnya sudah dirujuk ke RSUD Karanganyar.
Diperkirakan jumlah korban masih bertambah, sebab banyak ambulance yang melakukan evakuasi.
Warga Satu RT Keracunan
Warga satu RT di Dukuh Tuk Ringin, Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar diduga mengalami keracunan massal, Minggu (9/5/2021).
Dari informasi yang dihimpun, sejumlah relawan masih berupaya mencari ambulance untuk mengevakuasi korban keracunan.
Diduga keracunan massal ini melibatkan warga satu RT.
Baca juga: Satu Keluarga Keracunan Usai Makan Tumis Kangkung, Tak Sengaja Masak Pakai Oli yang Dikira Minyak
Baca juga: Kisah Tragis Satu Keluarga di Riau Tewas di dalam Mobil: Sempat Kejang-kejang, Diduga Keracunan AC
Begitu banyaknya korban keracunan ini, membuat Puskesmas penuh dengan pasien, sehingga sejumlah pasien lainnya diupayakan untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan lainnya.
Kalakhar BPBD Karanganyar Sundoro Budi Karyanto mengatakan, pihaknya telah mengirimkan personel ke kawasan keracunan massal tersebut.
"Kami masih melakukan koordinasikan dengan Dinas Kesehatan, guna penanganan lebih lanjut secara teknis dan klinisnya," ujarnya.
Baca juga: Orangtua Meninggal Keracunan, Anak Ini Bilang Ayahnya Tidur Tak Bangun-bangun saat Ditelfon Saudara
"Kami membantu untuk sarana prasarana penunjangnya, seperti ambulan dan tenaga evakuasinya," imbuhnya.
Saat ditanya berapa jumlah korban keracunan massal ini, pihaknya masih menghimpun data.
Informasi yang dihimpun, ambulance yang sudah bergerak seperti reka 2 armada di lokasi, rendan 2 armada, rege 1 armada, bagana 1 armada, puskesmas 1 armada.
Kasus Serupa di Jawa Barat
Nasib pilu dialami satu keluarga di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Pasalnya saat sedang menyantap menu makanan untuk buka puasa keluarga ini malah mengalami keracunan.
Baca juga: Marak Aksi Copet di Kawasan Pasar Kliwon Solo, Polisi Tingkatkan Pengawasan di Pasar
Setelah ditelusuri, mereka keracunan usai menyantap tumis kangkung yang tidak sengaja dimasak menggunakan oli atau minyak peluas.
Salah satu korbannya merupakan ibu hamil.
Satu keluarga yang keracunan karena masak kangkung pakai oli ini terdiri dari 6 orang.
Mereka merupakan warga Kampung Awilega, Desa Cikareo Utara, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang.
Kejadian ini terjadi saat melaksanakan buka puasa, pada Rabu (28/4/2021) malam.
Sekarang, mereka harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang karena sempat mengalami mual dan muntah-muntah setelah mengonsumsi hidangan buka puasa tersebut.
Korban keracunan, Dedeh Nasih (43), mengatakan, kejadian tersebut bermula saat ia tidak sengaja memasak kangkung untuk hidangan berbuka puasa dengan menggunakan pelumas atau oli.
"Salah ngambil (minyak), dikiranya minyak goreng, ternyata itu oli literan. Soalnya seminggu lalu anak saya disuruh beli oli liter, saya pikir sudah dimasukin ke motor, ternyata belum," ujarnya saat ditemui di RSUD Sumedang, Kamis (29/4/2021).
Oli liter tersebut, kata dia, dibungkus menggunakan plastik bening, sehingga oli tersebut tampilanya sangat mirip dengan minyak goreng yang biasanya dibungkus plastik.
Ia mengatakan, kesalahan masak menggunakan oli tersebut karena dia terburu-buru memasak untuk berbuka puasa.
Apalagi saat itu di rumahnya lagi tidak ada minyak goreng, sehingga oli itu dikirinya minyak goreng bekas.
"Saya masak tumis kangkung jam 17.30 WIB, waktunya mau buka puasa. Jadi karena waktunya mepet banget saya tergesa-gesa," kata Dedeh.
Menurutnya, tumis kangkung yang dimasak menggunakan oli itu, rasanya biasa saja seperti dimasak menggunakan minyak goreng.
Bahkan, dia bersama keluarganya makan sampai habis satu piring.
"Kalau pas dimakan (rasanya) biasa saja, mungkin karena rasa (oli) tertutup sama rasa yang pedas," ucapnya.
Humas RSUD Sumedang Dahlan Indrayana mengatakan, kondisi 6 orang pasien yang keracunan tersebut, kini sudah mulai membaik dan berdasarkan hasil pemeriksaan medis, mereka sudah bisa pulang.
"Saat datang ke kami (RSUD) mereka dalam keadaan mual muntah dan sebagian ada yang kejang," kata Dahlan.
Baca juga: Tak Sengaja Masak Tumis Kangkung Pakai Oli yang Dikira Minyak, 1 Keluarga Keracunan Usai Buka Puasa
Satu Korban Ibu Hamil
Satu dari enam orang yang mengalami keracunan saat buka puasa merupakan seorang ibu hamil.
Ibu hamil yang jadi korban tersebut yakni Entin Hartini (25), sedangkan lima orang lainnya, Dedeh Rosnita (43), Ewin Pibi (12), Deandra (14), Firla (20), dan Reniada (2).
Keenam korban tersebut merupakan satu keluarga yang memakan tumis kangkung yang tak sengaja dimasak menggunakan oli atau pelumas saat berbuka puasa.
Entin mengatakan, setelah makan tumis kangkung yang dimasak menggunakan oli tersebut dia langsung merasa mual-mual dan sesak nafas dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang.
"Alhamdulillah kalau bayinya tidak apa-apa," ujarnya saat ditemui di RSUD Sumedang, Kamis (29/4/2021).
Ia mengatakan, saat ini usia kandungannya sudah berusia 7 bulan. Beruntung, berdasarkan pemeriksaan dokter, bahwa janinnya tidak terganggu meskpun dia keracunan oli.
"Kata dokter kalau bayi tetap sehat, aman," kata Entin.
Humas RSUD Sumedang, Dahlan Indrayana mengatakan, kondisi bayi yang berada di kandungan ibu hamil yang menjadi korban keracunan tersebut sudah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis.
"Alhamdulillah kondisi bayinya bisa dikatakan masih stabil," ucap Dahlan.
Bahkan, kata dia, detak jantung dari calon bayi tersebut hingga saat ini masih dalam kondisi baik dan tetap normal.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kronologi Sekeluarga Keracunan Gegara Masak Kangkung Pakai Oli, Pengakuan Koki, Ibu Hami Jadi Korban