“Ya ada yang meninggal dan jelas tidak jadi untuk berangkat, ada 23 orang kemarin tercatat,” ujar Ihsan kepada TribunSolo.com.
Dia menjelaskan, calon jemaah yang harusnya berangkat di tahun 2020 tersebut sebenarnya telah mengantre sejak tahun 2012.
Dari 23 Slot jemaah haji yang harusnya berangkat dari lansia, pihak kelurga telah mengurus dan menggantikannya dengan ahli warisnya.
Baca juga: Reaksi Kerabat, Belum Dapat Undangan Raja Solo PB XIII yang Gelar Hajatan Putrinya GRAy Putri
Baca juga: Pantau Vaksinasi Bagi Jemaah Calon Haji, Bupati Sukoharjo : Setelah Divaksin Semoga Bisa Berangkat
“Dari keluarga banyak yang sudah mengurus, semuanya bahkan sudah digantikan oleh ahli warisnya,” tutur Ihsan.
Meskipun demikian, pergantian alokasi calon jemaah haji telah diberikan kepda ahli waris untuk sosialiasi juknisnya.
“Ada regulasi dan syarat-syarat tentunya, juknis nya sudah dibagikan kepada ahli warisnya khususnya calon haji yang sakit permanen dan meninggal dunia,” jelasnya.
Adapun untuk persiapan keberangkatan jemaah, pihaknya secara bertahap melakukan vaksinasi kepada 302 orang.
Dia mengatakan, sebanyak 839 calon jemaah haji telah dijadwalkan vaksinasi.
“Saat ini ada 302 calon jemaah haji lansia, akan divaksin di rumah sakit ini,” uja dia.
Ihsan paparkan, jadwal keberangkatan dari 839 calon jemaah tersebut harusnya berangkat di tahun 2020.
"Penundaan sampai ada instruksi dari pihak pemerintah,” papar dia.
Menjalani Suntik
Ratusan jemaah calon haji asal Kabupaten Sukoharjo menjalani suntik vaksin Covid-19 di RS Ortopedi Solo, Selasa (23/3/2021).
Adapun suntik bagi jemaah calon haji merupakan yang pertama di wilayah Solo Raya.
Termasuk yang terbanyak secara serentak pertama kali di wilayah Jawa Tengah