Berita Boyolali Terbaru

Hercules Remote Made In Boyolali Bikin Kagum : Dibuat 2 Pria Lulusan SMA, Dibanderol Rp 5 Juta

Penulis: Mardon Widiyanto
Editor: Aji Bramastra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pungky Sasando Widora (25) dan Deni Kurniawan (30) asal Ngemplak, Boyolali, membuat pesawat remote canggih berbahan gabus.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI -  Kreativitas untuk membuat sesuatu mengalahkan kondisi dan keterbatasan.

Cerita dua anak muda asal Ngemplak, Kabupaten Boyolali, ini contohnya.

Baca juga: Sepeda Raksasa Made in Klaten ala Sarijo, Berawal dari Iseng, Kini Laku Rp 10 Juta Per Unit

Meski tak pernah menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi, mereka bisa membuat pesawat remote atau aeromodelling nan canggih.

Hebatnya lagi, mereka membuat pesawat dari bahan gabus alias styrofoam.

Dua pemuda tersebut bernama Pungky Sasando Widora (25) warga Desa Gagaksipat dan Deni Kurniawan (30) warga Desa Dibal.

Salah satu karya mereka adalah pesawat Hercules dari gabus.

Pesawat mini ini punya panjang badan pesawat 300 meter dan panjang sayap sekitar 307 sentimeter.

Biasanya, pesawat dengan ukuran bentang sayap 120-150cm dibanderol Rp 2,5-3 juta.

Sementara pesawat besar seperti Hercules, yang punya bentang 3 meter, dibanderol Rp 5 juta.

"Kami menerima pesanan dari teman kami di Ponpes Gontor, Ngawi, untuk membuat pesawat ini," kata Pungky, saat ditemui TribunSolo.com, Jum'at (18/6/2021).

Pungky mengaku, ia bersama rekannya Deni membuat pesawat tersebut selama 2 minggu.

"Pesawat ini juga dipasang kabel, baterai, serta penangkap sinyal untuk menangkap sinyal remote pesawat," kata Pungky.

Sebelum dilepas ke pelanggan, pesawat Hercules mini dari Boyolali ini mereka coba dulu kelaikan terbangnya. 

Biasanya, di Sirkuit Boyolali.

"Kami juga berencana akan uji coba kembali menerbangkan pesawat ini lagi besok Sabtu," pungkasnya.

Ketemu di Bandara

Keduanya bekerja bareng membuat pesawat aeromodelling Hercules ini.

Sebelum bekerja sama, mereka bertemu tak sengaja di sekitar Bandara saat  mereka sedang melihat aktivitas pesawat di sana.

"Saat itu, saya melihat pesawat di sana dan kebetulan dia (Deni) juga berada di sana juga," kata Pungky, kepada TribunSolo.com, Jum'at (18/6/2021).

Kemudian Pungky mengatakan saat itu, ia dan Deni mulai saling berkenalan dan membagikan pengalaman berdua.

Pungky saat itu sudah bekerja membuat pesawat remote kecil, sementara Deni bekerja sebagai pembuat miniatur pesawat.

"Kemudian kami berkenalan, lalu tukar nomor dan  menunjukan hasil karya masing-masing," ujar Pungky.

Ia mengaku dirinya mulai bekerjasama dengan Deni pada mulai tahun 2016.

Saat itu, Pungky dan Deni tengah membuat pesawat Hercules yang pertama pesanan dari Indramayu.

"Dari tahun 2016 kami mulai bekerjasama hingga sampai sekarang," ucap Pungky .

Pungky mengatakan dia dan Deni sudah membuat pesawat Hercules ini sebanyak 3 kali.

Namun pesawat yang ke-dua tidak jadi karena sang pemesan sudah mengambil sebelum disempurnakan.

"Saat ini, saya mendapat pesanan dari Ngawi membuat pesawat Hercules lagi, saya mengajak Deni kembali untuk bersama-sama membuat pesawat tersebut kembali," tuturnya.

Pesawat Hercules yang terbaru mereka buat dengan ukuran panjang badan pesawat 300 meter dan panjang sayap sekitar 307 sentimeter.

"Kami menerima pesanan dari teman kami di  Ponpes Gontor, Ngawi, untuk membuat pesawat ini," ujar Pungky.

Pungky mengaku, ia bersama rekannya Deni membuat pesawat tersebut selama 2 minggu. (*)

Berita Terkini