Berita Solo Terbaru

Perusakan Makam Mojo, Gibran Minta Polisi Bertindak, Kapolresta : Toleransi Harus Ditegakkan di Solo

Penulis: Azfar Muhammad
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak seusai bertemu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Selasa (22/6/2021).

Karena lanjut dia, tindakan merusak makam itu lanjut dia sebagai bentuk intoleransi yang diajarkan oleh lembaga non formal di kawasan itu.

“Untuk makam kemarin saya serahkan saja ke Pak Kapolres,” kata Gibran kepada TribunSolo.com, Selasa (22/6/2021).

“Biar ditangani langsung oleh pihak Kapolres,” jelasnya menekankan.

Baca juga: Bak Hujan di Tengah Kemarau, Sragen Dapat 10 Ribu Vaksin di Tengah Label Zona Merah & Corona Meroket

Baca juga: Corona di Boyolali Mengganas, Ngemplak Paling Banyak Kasusnya, Ternyata Wonosegoro Cuma 1 Kasus

Dia menekankan, lembaga tempat anak-anak bernaung akan ditutup.

“Harusnya sih langsung ditutup,” aku dia.

“Itu tidak berizin, sudah saya serahkan ke Kapolres biar dihandel beliau,” katanya.

Gibran memaparkan dari informasi yang ia dapatkan lembaga pendidikan tersebut ilegal dan baru berdiri satu tahun.

“Baru satu tahun terkahir itu (lembaga pendidikannya), saya yakin itu pindahan,” tambahnya.

Untuk pengasuh dan detail pengurus serta siswa instansi tersebut Gibran mengaku bukan ranahnya untuk menjelaskan.

“Sama pak Kapolres saja, tidak bisa saya jelaskan di sini (Pemkot),” katanya.

“Yang jelas saya sudah koordinasi dengan pihak kapolres, tempatnya wajib ditutup dan ada di dalamnya harus diproses,” tandasnya.

Penyebab Makam Dirusak

Perusakan belasan makam oleh anak-anak membuat Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka kesal.

Adapun makam yang dirusak berada di TPU Cemoro Kembar Kampung Kenteng, Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon.

Gibran lantas melakukan peninjauan terhadap makam tersebut Senin (21/6/2021).

Halaman
1234

Berita Terkini