Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Dua orang yang belium diketahui identitasnya tengah menjadi burunon polisi.
Pasalnya, mereka tega melakukan penganiayaan terhadap seorang nenek berinisial M (65).
Naas, nenek tersebut tewas akibat penganiayaan itu.
Peristiwa pembunuhan itu terjadi di area ladang tak jauh dari rumahnya, Sabtu (17/7/2021) sekira pukul 10.30 WIB.
Kapolsek Mojosongo, AKP Joko Winarno mengatakan, korban dianiaya saat mencari rumput di ladang.
"Awalnya, korban sedang mencari rumput untuk makan ternak di sebuah ladang, kemudian datang 2 orang," ungkapnya, kepada TribunSolo.com, Sabtu (17/7/2021).
Baca juga: Viral Aksi Perampokan di Bukittinggi, Seorang Nenek Dipaksa Masuk ke Mobil dan Perhiasan Dirampas
Baca juga: Nenek 73 Tahun di Karanganyar Hilang 12 Hari, Ternyata Meninggal Tercebur Sumur Tetangga
Hal tersebut diketahui, menurut pengakuan korban sebelum dinyatakan meninggal dunia.
Dua orang diduga pelaku, terdiri dari seorang laki-laki, dan seorang perempuan.
"Kedua diduga pelaku, mendatangi korban, kemudian meminta uang ke korban," ujarnya.
Setelah korban memberikan sejumlah uang, lantas pelaku memukuli korban.
"Setelah dianiaya oleh pelaku, korban meninggal dunia, untuk mengetahui penyebab kematian, jenazah korban dibawa ke RS Moewardi, untuk di autopsi," jelasnya.
Saat ini, polisi masih mencari saksi lainnya, untuk mencari keterangan lebih lanjut.
Perhiasan Dirampas
Di tempat lain, viral di media sosial aksi perampokan yang menimpa seorang nenek di Bukittinggi, Sumatera Barat.
Diketahui, cerita tersebut pertama kali dibagikan oleh akun Facebook yang bernama Elfa SE.
Diketahui, korban adalah ibunya yang sudah berusia 63 tahun.
Perampokan terjadi di Jalan Sutan Syahrir Tarok, Bukittinggi sekitar apotek kimia farma.
Baca juga: Viral, Info Covid-19 Varian India Papar Warga Kudus, Dansatgas AHD : Kami Masih Tunggu Info Resmi
Pelaku menggunakan mobil minibus warna hitam dan tidak memakai plat nomor kendaraan di belakang.
Pelaku diperkirakan ada 3 orang dan salah satunya adalah seorang wanita menggunakan kemeja putih.
Selanjutnya, pelaku meninggalkan korban di sebuah jalan sebelah Pengadilan Agama Gulai Bancah, Bukittinggi.
Korban diduga disekap dan dicekik pelaku agar dapat mengambil paksa barang berharganya.
Akibat kejadian itu, perhiasan dan uang korban dibawa kabur pelaku.
Sedangkan, korban didorong saat diturunkan dari mobil.
"Telah terjadi perampokan di Jalan Sutan syahrir (Tarok, Bukittinggi) sekitar apotek kimia farma.
Pelaku menggunakan mobil jenis avanza/ xenia warna hitam cat doff tanpa plat nomor di belakang.
Pelaku 3 orang salah satunya wanita menggunakan kemeja putih.
Pelaku meninggalkan korban di Jalan sebelah pengadilan agama gulai bancah setelah menyekap, mencekik, dan mengambil paksa perhiasan dan uang di saku. Korban didorong saat menurunkan dari mobil.
Korban ditarik paksa ke mobil di sekitaran tarok dan dibawa arah ke lapangan kantin, lalu ke belakang balok, ( ditutup mata) sampi akhirnya di samping pengadilan agama gulai bancah. Korban orang tua berusia 63 tahun.
Elfa SE di grup fb Kaba Bukittinggi," tulis @kaba.bukittinggi.
Kata Polisi
Kapolsek Bukittinggi, AKP Dedy Adriansyah, saat dihubungi TribunPadang.com membenarkan kejadian tersebut.
"Korban saat ini sudah melapor ke Polsek Bukittinggi. Terkait kasusnya masih lidik oleh anggota di lapangan," kata Dedy Adriansyah, Sabtu (12/6/2021).
Ia menceritakan, kejadian itu terjadi pada Selasa (8/6/2021) sekitar pukul 12.30 WIB.
Baca juga: Viral Gelas BTS Meal Digunakan untuk Tempat Cacing, Ternyata Begini Kisah di Baliknya
"Sekitar pukul 12.30 WIB, korban berjalan kaki dari Simpang Tarok menuju Aur Kuning," ujarnya.
Namun, sesampainya di depan sebuah bengkel samping Apotek Kimia Farma Tarok berhenti 1 unit mobil Toyota Avanza warna hitam.
"Salah seorang penumpang perempuan di mobil tersebut memanggil korban dan mengajak korban untuk mengambil paket," katanya.
Kata dia, karena korban merasa tidak ada memesan paket maka korban menolak ajakan tersebut.
Namun, perempuan tersebut langsung menarik korban ke dalam mobil dan membawanya.
"Sesampai di dekat Masjid Al Hanif Kodim, kepala korban disekap dengan kain hitam oleh penumpang yang duduk di bangku bagian belakang," katanya.
Pelaku yang ada di dalam mobil melepaskan 2 buah cincin dan 1 buah gelang yang ada di tangan korban.
"Setelah berhasil mengambil perhiasan korban, maka korban diturunkan di depan Kantor Pengadilan Agama Gulai Bancah, Kota Bukittinggi" sebutnya.
Dikatakannya, atas kejadian tersebut korban mengalami kerugian sebesar lebih kurang 15 juta rupiah.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Seorang Nenek Ditarik Paksa Naik Mobil di Bukittinggi, Kepala Ditutup Kain Hitam, Terjadi Siang Hari