Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Penangkapan TEP oleh tim Densus 88 Antiteror cukup mengejutkan menggemparkan warga Desa/Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali.
Tidak disangka, laki-laki 40 itu diduga ikut jaringan teroris.
Padahal, selama ini dia dikenal dengan pribadi yang baik suka gotong royong dimasyarakat.
Salah satu tetangganya, FI terkejut mendapat kabar penangkapan itu.
"Ini kan masih terduga. Jadi juga belum jelas," katanya kepada TribunSolo.com.
"Dia (TEP) juga rajin bergotong royong," aku dia membeberkan.
Baca juga: Sosok Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88, Ternyata Baru 2 Minggu Datang di Polokarto Sukoharjo
Baca juga: Terduga Teroris di Boyolali Ditangkap Densus 88 saat Beli Martabak, Tiba-tiba Dimasukkan ke Mobil
Dia mengatakan selama pandemi ini TEP dikenal sebagai penjual obat herbal secara online.
Dia juga dikenal baik di kalangan masyarakat.
Bahkan ikut membantu pemakaman masyarakat sekitar yang meninggal karena terpapar Covid-19
"Kerjanya itu jualan obat herbal secara online, tapi aktif dimasyarakat. Orangnya terbuka dan tidak tertutup," aku dia.
"Dia juga tidak pernah berpergian, paling jauh cuma mengantar anaknya sekolah di Cengklik," terangnya.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Sukir mengatakan sepengatahuannya selama ini TEP menjalankan bisnis rental bus pariwisata milik kakaknya.
Namun, dia tidak mengetahui aktifias lain selama pandemi saat bisnis dibidang jasa transportasi yang macet.
"Setahu saya ya cuma itu. Dia yang menjalankan bus pariwisata milik kakaknya," ujarnya.
Sedangkan aktifitas keseharian TEP, Sukir mengaku sejak 3 tahun terakhir setelah dia pulang dari Ambon banyak bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.
"Sewaktu ada kematian salah satu warga yang terkonfirmasi Covid-19. Dia yang memakamkan bersama komunitasnya," terangnya.
Penggeledahan di Rumah Terduga
Tim Densus 88 dengan dibantu aparat Polres Boyolali langsung menggeledah tempat tinggal TEP, Jumat (13/8/2021).
TEP merupakan terduga teroris asal Desa/Kecamatan Sambi yang ditangkap di jalan.
Beberapa barang bukti yang menyangkut dugaan keterlibatan TEP pada kegiatan teroris.
Kepala Desa (Kades) Sambi Sukir yang menjadi saksi dalam penggeledahan itu bercerita tim Densus 88 membawa barang milik TEP dari dalam rumahnya.
Antara lain, dua buah HP, laptop, sebuah laporan, beberapa lembar kertas dan kartu keluarga.
"Beberapa lembar surat perjanjian atau surat pernyataan dengan organisasinya gitu," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (13/8/2021).
Baca juga: Terduga Teroris di Boyolali Ditangkap Densus 88 saat Beli Martabak, Tiba-tiba Dimasukkan ke Mobil
Baca juga: BREAKING NEWS : Jenazah KGPAA Mangkunegara IX Baru Tiba di Pura Mangkunegaran, Dikawal Ketat Polisi
"Ada KKnya juga sewaktu berada di Ambon masih ada dan ditemukan lalu dibawa," ujarnya.
Sedangkan mengenai beberapa lembar kertas tersebut, Sukir mengaku tidak mengetahui lebih detailnya isinya.
Hanya saja, dia menduga kertas tersebut berisi surat-surat bukti keterlibatannya dalam jaringan teroris.
Apalagi, dia juga mendengar informasi jika TEP ini punya jabatan penting dalam organisasi teroris di Maluku tersebut.
Berdasarkan informasi, dia punya tugas dalam hal keuangan, termasuk sudah 7 senjata yang dibeli dari uang yang dia kumpulkan.
Sukir mengatakan bahwa warganya yang ditangkap tim Densus 88 ini sebelumnya tinggal di Ambon.
Baru sekitar 3 tahun terakhir ini dia kerap melihat aktivitas masyarakat.
"Dulu kan saya perangkat desa. Tapi dia sebelum tiga tahun terakhir ini tidak ada dirumah. Baru akhir akhir ini dia aktif dimasyarakat," tambahnya.
Ditangkap saat Beli Martabak
Tak hanya di Kabupaten Sukoharjo, Densus 88 Antiteror juga menangkap terduga teroris di Kabupaten Boyolali.
Tepatnya warga Desa/Kecamatan Sambi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, terduga teroris berinisial TEP itu ditangkap tim Densus 88, pada Kamis (12/8/2021) sekira pukul 19.30 WIB.
Dia ditangkap saat membeli martabak di depan rumahnya yang berada di pinggir Jalan Raya Bangak-Simo.
Baca juga: Operasi Besar-besaran Densus 88, Pagi Cokok Terduga Teroris di Polokarto, Siang di Purwokerto
Baca juga: Solusi Jika Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Belum Muncul di PeduliLindungi, Lakukan Cara Berikut Ini
Kepala Desa Sambi, Sukir membenarkan penangkapan salah satu warganya ini.
Malam itu, dia yang tengah melayat ke salah satu warganya tiba-tiba mendapat kabar penangkapan tersebut.
Penangkapan warganya itu kemudian dibenarkan oleh aparat Polsek Sambi saat akan melakukan penggeledahan rumah terduga teroris itu Jumat (13/8/2021).
"Saya tahu resminya juga baru tadi pagi, saat akan dilakukan penggeledahan," ujarnya kepada TribunSolo.com.
Menurutnya penangkapan itu dilakukan saat warganya itu tengah membeli martabak yang tidak jauh dari rumahnya.
Saat memesan martabak, tiba-tiba TEP dibekuk aparat yang kemudian dimasukkan ke dalam mobil pasukan Densus 88.
Hal ini dibenarkan Kapolres Boyolali AKBP Morry Ermond.
"Petugas berpakaian biasa. Belum sempat dibuatkan martabak tapi sudah ditangkap," ujarnya.
Bahkan dia menambahkan, penangkapan terduga teroris tidak hanya di Boyolali.
Baca juga: Mantan Teroris Ikut Vaksin Covid-19 di Sukoharjo, Sambil Jualan Siomay: Kapolres Ikut Borong
Baca juga: Kabur Lewat Jendela di Polda Bangka Belitung, Terduga Teroris Dicokok Lagi, Ngumpet di Rumah Kerabat
"Saya membenarkan adanya penangkapan terduga teroris di beberapa tempat di wilayah Jateng," terang dia.
"Namun untuk lebih jelasnya nanti dari Densus 88 yang akan memberikan penjelasan," katanya membeberkan.
Tangkap Warga Polokarto
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menggelar operasi bersar-besaran di wilayah Jawa Tengah (Jateng).
Pagi menangkap terduga teroris di rumahnya di Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo.
Sementara selisih beberapa jam beraksi di Purwokerto.
Pasukan burung hantu itu mencokok teduga teroris di Gang 4, RT 2 RW 7, Kelurahan Kedungwuluh, Kecamatan Purwokerto Barat.
Penangkapan tersebut dibenarkan Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho.
Terduga teroris tersebut diamankan pada Jumat (13/8/2021) sekira pukul 07.00 WIB.
"Iya benar (ada penangkapan terduga teroris)," katanya.
Kendati demikian, Kapolres tidak bisa memberikan keterangan lebih detail.
Baca juga: Sekelumit Kisah Penangkapan Terduga Teroris, Sosok Abah Popon : Konon Sakti & Bisa Isi Ilmu Kebal
"Untuk detailnya nanti dari Densus," ujarnya.
Dari Polres Sukoharjo hanya melakukan pendampingan saat proses penangkapan, dan penggeledahan di rumah terduga teroris tersebut.
Dari informasi yang dihimpun, ada 10 orang terduga teroris yang diamankan Densus 88, di Jawa Tengah. (*)