TRIBUNSOLO.COM - Bebasnya Saipul Jamil dari penjara atas kasus pencabulan dan penyuapan masih hangat diperbincangkan di media sosial.
Hal ini bermula ketika kebebasan penyanyi dangdut itu justru disambut meriah oleh sejumlah pihak.
Baca juga: Saipul Jamil Disambut Bak Raja di Acara Kopi Viral, TransTV Turut Diprotes Warganet: Kini Minta Maaf
Banyak publik figur yang melemparkan kritik kepada stasiun televisi yang menayangkan kebebasan Saipul Jamil.
Terlebih Saipul Jamil merupakan mantan narapidana tindak pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.
Sehingga, tidak seharusnya disambut seperti seorang pahlawan.
Sutradara Angga Dwimas Sasongko pun mengambil langkah menolak kerja sama dengan stasiun TV yang mengundang Saipul Jamil
Ia bersama rumah produksi Visinema Pictures menyatakan menghentikan kesepakatan distribusi tentang film animasi Nussa dan Keluarga Cemara dengan stasiun televisi yang menghadirkan Saipul Jamil.
Dalam akun Twitter @anggasasongko, Angga mengatakan penyiaran Saipul Jamil di stasiun televisi merupakan tindakan yang tidak menghormati korban.
Angga pun menyebut jika tayangan tersebut tidak ramah bagi keluarga khsususnya anak-anak.
"Pemberitahuan ini dimaksudkan untuk mendukung gerakan masyarakat yang melawan dirayakannya pelaku kekerasan seksual pada anak di media-media, serta menjadi kesadaran bersama pentingnya media-media yang menghargai anak-anak kita," tulis Angga dalam akun twitternya.
Baca juga: Keinginan Unik Saipul Jamil Setelah Resmi Bebas dari Penjara, Pengen Segera ke Laut Lakukan Ini
Sikap Komnas Perlindungan Anak
Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) geram melihat pembebasan Saipul Jamil, yang disambut mewah dan juga langsung mendapatkan program di stasiun televisi.
Komnas PA menilai bahwa bebasnya Saipul Jamil yang disambut meriah dan mendapatkan tempat di televisi, tidak menghargai perasaan korban yang pernah dilecehkan olehnya.
"Kami menyayangkan aksi bebasnya Saipul Jamil yang disambut ramai, menggunakan mobil mewah terbuka yang dilakukan artis, dan disambut oleh televisi," kata Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait dalam jumpa pers di kantornya di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (6/9/2021).
"Kenapa? Karena dia adalah pelaku pelecehan terhadap anak. Tidak semestinya dia disorot di televisi seperti itu, karena dampaknya terhadap korban besar sekali," tambahnya.