Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Walau selama tiga pekan berturut-turut Wonogiri masuk dalam daerah PPKM level 3 dan per 12 September kemarin sudah masuk dalam zona kuning, sejumlah pengetatan masih diberlakukan.
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo menegaskan, bahwa untuk saat ini, pihaknya belum akan memberikan izin kepada masyarakat terkait penyelenggaraan hajatan.
"Tanpa mengurangi rasa hormat, bukan dalam arti kami mempersulit penyelenggaraan kegiatan yang sudah menjadi kultur masyarakat," kata dia kepada wartawan, Jumat (17/8/2021).
Baca juga: Indosat Ooredoo Perluas Layanan 5G ke Surabaya, Dorong Inovasi & Pemberdayaan Talenta Digital Lokal
Baca juga: Viral Santri Tutup Telinga saat Vaksin karena Ada Suara Musik, Yenny Wahid Beri Komentar Bijak
Bupati yang kerap disapa Jekek itu berencana untuk melihat kondisi di lapangan terlebih dahulu selama paling tidak satu bulan ke depan.
Menurut Jekek, resepsi pernikahan akan lebih aman ketika digelar dengan kondisi capaian vaksinasi mencapai 60 persen.
"Kalau capaian vaksinasi sudah 60 persen, akan kita koreksi. Kita punya pengalaman yang cukup memprihatinkan pada momentum tertentu," jelasnya.
Baca juga: Presiden Jokowi Dijadwalkan Kunjungi Delanggu Klaten Hari Ini, Tinjau Vaksinasi Perajin Pandai Besi
Momentum yang dimaksud Jekek yakni ketika mudik lebaran, diizinkannya kembali hajatan dan momentum dimana mobilitas masyarakat tinggi yang berdampak pada peningkatan kasus terkonfirmasi positif korona di Wonogiri.
"Peningkatan kasus terkonformasi positif corona kita berawal dari libur panjang, mobilitas tinggi dan aktivitas sosial budaya yang menggunakan hari-hari baik itu," Bupati menambahkan.
Namun Jekek tetap memperbolehkan masyarakat untuk menggelar pernikahan. Akan tetapi acara dilaksanakan di balai nikah dengan terbatas.
Sementara acara lain seperti khitanan anak juga bisa diselenggarakan dengan sewajarnya saja.
Sragen Target 70 Persen Vaksin Sebelum Desember
Bupati Sragen targetkan 70 persen warganya sudah divaksin sebelum bulan Desember 2021.
Hal itu berkaitan dengan terbentuknya herd immunity, agar covid-19 bisa dapat segera dikendalikan.
Ditemui setelah meninjau vaksinasi pelajar, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan target tersebut dapat tercapai, jika vaksin tersedia.
Baca juga: Viral Santri Tutup Telinga saat Vaksin karena Ada Suara Musik, Yenny Wahid Beri Komentar Bijak
Baca juga: Blak-blakan Gibran Soal Vaksinasi Solo Tembus 101 Persen: Pakai Sistem Seperti di Jakarta
"Targetnya sebelum bulan Desember, 70 persen warga Sragen sudah divaksin, jika vaksinnya ada," kata Bupati Yuni kepada TribunSolo.com, Kamis (16/9/2021).
Target untuk mencapai herd immunity yakni menyasar 775.000 warga Sragen.
Menurut Bupati, stok vaksin yang diterima di Sragen akan sama dengan jumlah yang diberikan di Solo Raya.
Baca juga: Vaksinasi di Boyolali Terus Digenjot, Mulai Pekan Depan Target 100 Ribu Dosis Per Hari
"Perintah dari Bapak Presiden, di aglomerasi cakupan vaksinnya harus merata, tidak hanya di Solo saja, wilayah sekitarnya harus dikejar," ujarnya.
Percepatan vaksinasi kali ini, juga telah masuk ke dalam indikator penilaian dalam menjalankan kebijakan PPKM.
"Jika nanti 50 persen dari keseluruhan warga, serta cakupan vaksinasi lansia sudah 40 persen, Sragen bisa turun ke level 2, harapannya nanti bisa segera turun," pungkasnya.
Kedepannya, apabila vaksinnya datang terus, maka Pemkab Sragen bisa memvaksin 100 persen warganya. (*)