Laporan wartawan TribunSolo.com, Iqbal Fathurrizky
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Gunung Merapi kembali luncurkan guguran lava, Minggu (26/9/2021) sekira pukul 00.00 WIB.
Dilansir TribunSolo.com dikutip dari Magma Indonesia guguran lava tersebut mengarah ke Tenggara dan Barat Daya tepatnya ke arah 2 Km Sungai Woro serta 5 Km ke arah Sungai Gendong, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida membenarkan hal tersebut dan mengaku guguran lava tidak terlihat karena kabut menyelimuti sekitar area guguran.
"Guguran tidak teramati, tertutup kabut," kata Hanik kepada TribunSolo.com Minggu (26/9/2021).
Baca juga: Klaten Masih Tutup Objek Wisata, Pembukaan Tunggu Solo Raya Level 2: Kuliner Boleh Buka
Baca juga: Pemuda Asal Desa Sidowayah Klaten Ciptakan Makanan Masa Depan, Berbentuk Kapsul dari Lumut
Hanik mengaku akibat guguran lava tersebut tidak membuat gempa vulkanik terasa oleh penduduk.
"Tidak ada gempa terasa. Gempa vulkanik gempa skala kecil yang tidak terasa," jelasnya.
"Apalagi erupsi yg sifat efusif atau lelehan seperti itu," aku Hanik.
Hanik juga menjelaskan guguran lava masih jauh dari pemukiman penduduk karena jarak luncurnya terbilang kecil.
"Masih jauh dari penduduk, jarak luncur sekitar 2000 m," jelas Hanik.
Meskipun demikian warga dihimbau menjauhi daerah potensi bahaya karena status Gunung Merapi adalah Level III atau Siaga.
Magma Indonesia menghimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Serta pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi. (*)