Mengutip dari buku Toga Indonesia karya Dwi Kusuma Wahyuni, Wiwied Ekasari,dkk, di Cina secang digunakan sebagai obat penenang, pendarahan, diare, dan gangguan menstruasi.
Dari seluruh bagian tanaman secang yang bisa dimanfaatkan sebagai obat adalah bagian kayu dan batang daun. Secang mengandung brasilin, brasileinm quercetin, rhamnetin, asam linoleat, asam palmitat, asam stearat, dan senyawa lainnya.
Secang mengandung resin, resorsin, brazilin, d-alfa phallandrne, oscimenen, dan minyak asiri. Senyawa aktif dalam kayu secang mampu menghambat produksi asam urat dalam tubuh.
Hal ini telah dibuktikan dalam sebuah penelitian yang dilakukan terhadap tikus.
Penelitian yang dilakukan di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, mengungkapkan bahwa secang memiliki kemampuan antioksidan, antikanker, memperlancar peredaran darah, dan melegakan pernapasan.
Selain itu, senyawa aktif secang juga dipercaya mampu meredakan rematik dan pembengkakan.
Kayu manis
Kayu manis selain sebagai penambah aroma wedang lebih nikmat, juga memiliki sifat antioksidan.
Campuran kayu manis dan jahe diyakini berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh karena kandungan antioksidannya tinggi.
Cengkeh
Seperti kayu manis, cengkih juga termasuk herba yang bersifat hangat yang dapat memberikan aroma sekaligus sensasi rasa yang unik pada wedang uwuh.
Gula batu
Gula batu pada wedang uwuh digunakan sebagai pelengkap untuk memberikan rasa manis, tanpa membuang aroma sekaligus rasa asli bahan-bahan ramuan ini.
Pala
Pala mengandung saponin, polifenol, dan flavonoi. Kandungan tersebut diteliti dapat menghilangkan nyeri, meredakan perut mulas karena masuk angin, melancarkan sirkulasi darah, dan mengatasi gangguan pada lambung.
(*)