Laporan Wartawan TribunSolo.com,Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Mobil listrik bakal menjadi era baru otomotif di Indonesia, tentunya juga di Kota Solo.
Membahas era mobil listrik ini, Tribun Network dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menggelar Talkshow dan Webinar Nasional pada Kamis (9/12/2021).
Dalam talkshow ini dibahas tuntas soal kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).
Baca juga: Mobil Listrik di Depan Mata : Webinar Tribunnews & PLN Menerawang Transportasi Masa Depan Indonesia
Baca juga: Dato Sri Tahir Blak-blakan, Ungkap Alasan Sumbang 8 Mobil Listrik Senilai Rp 1,4 M: Saya Orang Solo
General Manager PLN UID Jawa Tengah & D.I. Yogyakarta, Irwansyah Putra mengatakan, untuk menunjang era mobil listrik ini PLN juga ikut menyediakan sarana dan prasarana. Khususnya Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Dia mengatakan, saat ini sudah ada total 45 titik SPKLU di seluruh Indonesia.
"Program tersebut berdasarkan amanah Pasal 17 Perpres 55/2019," kata Irwansyah saat talkshow dan webinar 'Mobil Listrik di Depan Mata' di Ballroom The Royal Heritage Solo, Kamis (9/12/2021).
Dia memperkirakan, rasio kendaraan listrik dan SPKLU ke depan yakni 10 kendaraan listrik banding 1 SPKLU.
"Estimasi perhitunganya fast charging dan medium charging level," papar dia.
Baca juga: Gibran Coba Mobil Listrik Wisata Keliling Gladak Solo Hari Ini: Sementara Gratis untuk Masyarakat
Saat ini sudah ada satu lokasi SPKLU di Solo, tepatnya di Kantor PLN UP3 Surakarta.
SPKLU ini beroperasi sejak November 2021 dan bisa digunakan selama 24 jam penuh.
Pemanfaatan Mobil Listrik
Ketua Kadin Surakarta Gareng S Haryanto selaku pengguna mobil listrik mengaku menerima banyak manfaat. Dia sudah mengendarai mobil listrik sejak April 2021 lalu.
"Ternyata manfaat luar biasa, pengunaan nyaman dan sangat efisien ramah lingkungan, tidak perlu knalpot hanya baterai kecil untuk daya, oli juga enggak ada, jadi bisa langsung jalan pencet tombol," ujarnya di Ballroom The Royal Heritage Solo, Kamis (9/12/2021).
Selain itu, penggunaan bahan bakarnya juga lebih irit dari mobil konvensional.
"Kita hitung per 60 kilometer hanya Rp 10 ribu saja, irit secara ekonomi juga," lanjutnya.
Baca juga: Cara Pemesanan Tiket Naik Mobil Listrik Wisata di Kota Solo: Masih Gratis
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo Hari Prihatno mengatakan, era mobil listrik ini juga menjadi perhatian Pemerintah Kota Solo.
Sebab, pergerakan kendaraan di Kota Solo ini juga sangat tinggi, apalagi sebelum Pandemi Covid-19.
Walaupun sempat menurun, kini pergerakan kendaraan sudah mulai naik saat kasus Corona semakin landai.
"Tetap optimis, meski tidak mudah melakukan sosialisasi penggunaan mobil listrik, seperti di Kota Solo saat ini ada 4 koridor bus dan 6 koridor angkot, tahun depan bakal ada 1 koridor bus khusus tenaga listrik," ujarnya, Kamis (9/12/2021).
Lanjut Hari, 5 tahun ke depan angkot di Kota Solo bakal diremajakan menjadi angkot listrik.
Baca juga: Potret Gibran Ajak Dua Menterinya Jokowi Keliling Stadion Manahan Solo, Pakai Mobil Listrik Klasik
"Semoga dengan hadirnya SPKLU bisa menunjang percepatan ini, bukan hanya di Kantor PLN Kota Solo, tapi bisa di beberapa titik di Kota Solo untuk pengerak masyarakat beralih ke mobil listrik," katanya.
Penjualan Mobil Listrik
Manajer Penjualan Hyundai Solo Baru, Wahyu Widiyanto mengatakan, hingga saat ini SPKLU mampu memberikan nilai plus untuk daya jual dari Mobil Listrik.
"Solusi masyarakat karena masih banyak yang khawatir dengan charger dari mobil listrik ini," katanya, Kamis (9/12/2021).
Karena hingga saat ini Hyundai menjadi produsen mobil listrik di Indonesia yang bersaing ketat dengan perusahaan-perusahaan luar negeri seperti Jepang.
Namun hingga saat ini Hyundai berada di 5 besar Atomatic Top Sales 2020. (*)