Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Bupati Sragen, Sigit Pamungkas mengambil beberapa kebijakan, usai mencuat dugaan keracunan yang dialami 251 siswa hingga guru di Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen.
Salah satu kebijakan tersebut, yakni meminta agar dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tidak mendistribusikan makanan sementara waktu.
"Atas apa yang kita amati, kita mengambil kebijakan, yang pertama untuk pendistribusian makan bergizi gratis yang berasal dari penyedia yang dimungkinkan mengakibatkan keracunan, ini dijeda setidaknya 2 hari untuk dilakukan investigasi," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (12/8/2025).
"Yang kedua kita melakukan pengobatan kepada siswa-siswi kita yang diduga terkena keracunan, serta kegiatan membentuk crisis center, respon cepat, menyiagakan Puskesmas 24 jam untuk merespon laporan masyarakat terkait dengan kemungkinan ada gejala keracunan lagi, semoga tidak ada," tambahnya.
Selain itu, pihaknya kini juga akan mengirim sampel makanan yang disantap para siswa, yang mengakibatkan mereka mengalami mual, muntah, diare, hingga pusing.
"Kita sedang mengirim sampel makanan di Lab Semarang, kita harus menunggu hasilnya beberapa waktu mendatang," terangnya.
"Sampel makanan yang dikirim yakni menu MBG tanggal 11 Agustus, ada nasi kuning, telur suwir, orek tempe, timun, dan susu kotak," tambahnya.
Lanjutnya, setelah dicek pada Selasa sore, menurut Sigit, kondisi para siswa sudah membaik.
Sementara itu, tidak ada siswa ataupun guru serta karyawan yang harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Program Makan Bergizi Gratis di Sragen Dimulai 17 Februari 2025
Pemerintah Kabupaten Sragen resmi memulai pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin, 17 Februari 2025, setelah sebelumnya melalui tahap uji coba pada Januari 2025.
Program ini menyasar peserta didik mulai dari tingkat TK/RA hingga SMP/MTs di wilayah Kabupaten Sragen.
Berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan sejumlah media lokal, pada hari pertama pelaksanaan, sebanyak 5.274 porsi makanan dibagikan ke berbagai sekolah penerima.
Distribusi dilakukan secara serentak di seluruh kecamatan, dengan pengawasan ketat untuk memastikan kualitas dan gizi makanan sesuai standar.