Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Tragedi kecelakaan maut di Jalan Tol Semarang-Solo yang menewaskan tiga penumpang mobil Wuling Convero S asal Depok, terjadi Senin (10/1/2022) malam.
Kecelakaan terjadi di wilayah Boyolali, tepatnya KM 482 jalur A.
Baca juga: Tragedi Tol Semarang-Solo : Wuling Confero Milik Warga Cilodong Hancur Hantam Truk, 3 Orang Tewas
Di daerah tersebut, kecelakaan maut bukan sekali ini terjadi.
Data mencatat, sudah beberapa korban tewas di sana.
Nah, Jalan Tol Semarang-Solo yang melintas kawasan Boyolali itu tak lepas dari kisah mistis yang mengiringi.
Berdasarkan cerita tutur dari mulut ke mulut, di sekitar interchange akses keluar masuk tol dari Gerbang Tol Mojosongo, dulunya ada sebuah makam tua keramat.
Makam tua itu merupakan makam sesepuh masyarakat yang menjaga Desa Brajan, Kecamatan Mojosongo, Boyolali.
“Istilahnya tidak mau dicampur dengan masyarakat umum. Karena beliau yang melindungi Desa ini, sehingga dimakamkan tersendiri di sebelah selatannya makam umum,” kata Mbah Anto, Warga Desa Brajan, Kecamatan Mojosongo menceritakan lagi cerita masyarakat yang dia dengar.
Oleh sebagian masyarakat, makam tersebut terus dirawat.
Meskipun hanya sebuah gundukan tanah yang dikeliling batu.
Singkatnya, proyek tol Semarang-Solo melintasi makam keramat tersebut.
Warga pun kemudian menyampaikan jika Tol Semarang-Solo ini melintasi sebuah makam.
“Dari pelaksana awalnya tidak percaya. Alasannya bukan kompleks pemakaman. Warga bahkan sempat minta untuk memanggil orang 'pintar' kalau tidak percaya,” ujar Jumadi, seorang warga setempat, kepada TribunSolo.com, Selasa (11/1/2022).
Menurut Jumadi, makam tersebut akhirnya dipindah.