"Pelaksanaannya mayoritas di Kota Solo, kalau di luar Kota Solo di GOR Angkat Besi kita pakai Hotel Best Western Solo Baru, Badminton di Edutorium UMS," ujarnya kepada TribunSolo.com, Rabu (26/1/2022).
Baca juga: ASEAN Paragames 2020 Diundur, Para Atlet Sempat Khawatir Pelatnas Terganggu
"Kolam renang di Intan Pari Karanganyar, kemudian juga pakai GOR RM Said Karanganyar, yang lain semuanya di Solo," tambahnya.
Lanjutnya, kondisi GOR-GOR tersebut sudah dalam kondisi baik, hanya tinggal renovasi mikro.
Seperti perbaikan lantai dan pencahayaan, serta kelengkapan pertandingan lainnya.
Tak hanya itu, prasarana penunjang seperti toilet yang ramah difabel pun juga akan direnovasi.
"Jadi venue hanya renovasi minimal, seperti tambahan rem untuk kursi roda, kemudian toilet juga dimodifikasi supaya ramah difabel," jelasnya.
Baca juga: Sudah 8 Negara di ASEAN Kompak Turunkan Harga BBM, Ini Kata Menteri ESDM Tetap Pertahankan Harga
"Kemudian lighting, floring itu yang utama, yang mendukung atlet sama kelayakannya," imbuhnya.
Rima menuturkan untuk jumlah cabang olahraga yang akan diperlombakan masih belum pasti.
Hal itu masih disesuaikan dengan persetujuan dari negara-negara peserta ASEAN Para Games 2022.
"Dari Indonesia mengusulkan ada 13 cabor tapi belum final, baru nanti pada tanggal 17 Februari baru bisa dipastikan semua," terangnya.
Terkait kemungkinan adanya penonton, Rima akan menyesuaikan situasi dan kondisi penularan covid-19.
"Kita lihat perkembangan pandeminya ada di PPKM level berapa, kalau misalnya pas lagi melandai, mungkin sudah bisa ada penonton terbatas, kalau tinggi ya mungkin sama sekali enggak pakai penonton, itu tergantung Kemenkesnya," pungkasnya. (*)