Berita Klaten Terbaru

Kisah Perajin Sepatu Berbahan Kain Lurik di Klaten, Tetap Berkibar di Tengah Gempuran Merek Luar

Penulis: Ibnu Dwi Tamtomo
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nunung Suprapto tengah membuat pesanan pelangganannya di Dukuh Pencil RT 09 RW 04, Desa Bendo, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten.

Tidak hanya melayani pesanan dari Klaten saja, namun banyak pula pesanan dari luar kota seperti Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Jogja hingga Kalimantan.

Dipromisikan di Lapak Ganjar

Saat ini semua ia kerjakan sendiri karena itu dirinya hanya bisa membuat pesanan dengan cara pre order.

"Kalau mau beli sepatu dari saya ya sistemnya pre order, jadi biar pelanggan bisa memilih dulu modelnya, jenis kainnya, sampai ke ukuran sepatunya, agar sesuai keinginan," terangnya.

"Kalau untuk motif saya ada sekitar 15, yang paling diminati motif hujan gerimis dan motif kombinasi," sambungnya.

Dia menambahkan setelah sepatunya diunggah akun instagram @lapak_ganjar membuat pesanan meningkat 50 persen setiap harinya.

Yang biasa dia hanya mendapat order 4 pasang sepatu saat ini 8 pasang sepatu.

"Alhamdulillah peminatnya sekarang semakin bertambah apalagi setelah produk saya di posting di lapak Pak Ganjar," jelasnya.

"Saat ini omsetnya bisa sekitar 5 juta perbulan," imbuhnya.

Namun kendala muncul saat ada pengiriman bahan baku yang terlambat, karena tidak semua menjual tetapi hanya daerah Tangerang.

"Terkadang pesanan yang sudah saya order datangnya terlambat," pungkasnya.

Bahkan sepatu lurik buatannya adalah yang pertama di Klaten dan bisa melestarikan lurik yang selama ini menjadi ikon di Klaten.

"Nunung menunjukkan hasil jadi sepatu buatannya," jelas dia. (*)

Berita Terkini