Berita Boyolali Terbaru

Kesaksian Satriyo, Korban Klitih Boyolali : Pulang Pengajian Diserang, Bingung Tak Tahu Apa Salahnya

Penulis: Ibnu Dwi Tamtomo
Editor: Aji Bramastra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satriyo Maulana (17), pelajar yang jadi target aksi klitih di Boyolali.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak.

Seperti itulah peribahasa yang menggambarkan nasib Satriyo (17) dan Yusroni. 

Baca juga: Teror Klitih di Boyolali : Pelajar Disabet Pakai Sajam saat Nongkrong, Pelakunya ABG di Bawah Umur

Kedua pelajar tersebut menjadi korban klitih di Kecamatan Andong, Boyolali, Selasa (29/3/2022). 

Yang luar biasa, saat disambangi di rumahnya di Andong, Boyolali, Satriyo tak terlihat memendam amarah.

Ia hanya merasa bingung kenapa hal tersebut menimpanya.

Saat itu dia dibonceng dengan Yusroni, teman seperguruannya untuk mengikuti pengajian. 

"Saya malam itu baru pulang dari pengajian berempat, pakai 2 motor sekitar jam 00.30 WIB dini hari. Jalan waktu itu sepi," ungkapnya Satriyo. 

"Waktu itu habis pengajian kami mampir ke Alfamart, habis dari situ kami dikepung sekitar 15 orang," jelasnya. 

Setelah mengepung, sempat ada pertanyaan asal perguruan pencak silat mereka saat ini.

Dengan tegas Satriyo menjawab bahwa mereka dari perguruan pencak silat Pagar Nusa. 

Mendengar jawaban tersebut, gerombolan tersebut melepaskan Satria dan rekan-rekannya. 

Namun hal yang lebih buruk terjadi. Berjarak 500 meter 2 orang pembonceng menyerang Satria dan kawannya menggunakan samurai dan pipa secara bergantian.

"Saat itu ada 2 orang pembonceng yang menyerang kami berdua, karena teman kami yang 2 orang bisa kabur tinggal kami saja," jelas Satrio.

"2 orang itu satu pakai samurai satunya pakai pipa besi, waktu samurai diayunkan ke Yusroni, dia menghindar sedangkan saya menangkis pakai siku. Tapi hampir bersamaan salah satunya memukul saya pakai besi dan kena  saya," ungkapnya. 

Halaman
12

Berita Terkini