Berita Solo Terbaru
Kata Gibran Soal Car Free Day di Solo: Belum Boleh, Pertimbangkan Selepas Lebaran
Dua tahun sudah car free day (CFD) di Kota Solo, Jawa Tengah, bak mati suri. Tak ada giat sama sekali imbas pandemi Covid-19.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Dua tahun sudah car free day (CFD) di Kota Solo, Jawa Tengah, bak mati suri. Tak ada giat sama sekali imbas pandemi Covid-19.
Terkini, meski kasus Covid-19 sudah melandai di Kota Bengawan, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka masih tak mengizinkan adanya CFD.
"Car free day belum, nggak boleh dulu. Car free day masak ya pas puasa. Nanti kita lihat habis lebaran ya," kata Gibran, kepada TribunSolo.com, Selasa (12/4/2022).
Baca juga: Car Free Day Belum Dibuka, Pedagang Minggu Pagi di Alun-Alun Sukoharjo Sudah Berjubel
Baca juga: Sudah Vakum 2 Tahun, Nasib CFD Wonogiri ? Dishub : Saat Ini Belum Memungkinkan, Covid-19 Masih Ada
Apabila aturan dari pusat sudah memperbolehkan, pihaknya bakal mempertimbangkan kembali untuk menggelar CFD.
Menurut Gibran, pihaknya akan mempertimbangkan membuka CFD selepas lebaran mendatang.
"Tapi nanti sik, puasa-puasa car free day malah do batal. Nanti wae habis lebaran ya car free day," katanya.
Fokus Sunday Market
Gibran mengatakan pihaknya saat ini tengah berkoordinasi untuk kemungkinan membuka Sunday Market. Dirinya sudah memaparkan hal tersebut kepada organisasi perangkat daerah (OPD).
Sunday Market ini direncanakan berlokasi di sekitar kawasan Stadion Manahan Solo. Apabila sudah siap, Gibran tak menutup kemungkinan pekan ini Sunday Market sudah dibuka.
"Ini kemarin yang saya suruh OPD-OPD terkait untuk mengkoordinasi Sunday market. Coba ya. Nanti kalau siap ya besok Minggu tak buka Sunday market," jelasnya.
"Tapi nanti kita coba lihat nanti hasil rapatnya seperti apa, nanti siang kan saya juga rapat pasar Gilingan. Nanti tak singgung juga masalah Sunday Market. Biar hidup semua, Sunday Market dan Night Market," pungkasnya. (*)