Berita Klaten Terbaru

Buntut Warga Klaten Meninggal Setelah Tak Dipinjami Ambulans, DPRD: Kami Panggil Pihak Puskesmas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenazah Danang Eko Sudigdo (47) warga Desa Jabung, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten akan dimakamkan, Sabtu (30/4/2022). Penampakan ambulans milik Puskemas Gantiwarno.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kejadian memilukan terjadi di Klaten, seorang warga meninggal setelah tidak dipinjami ambulans oleh Puskesmas Gantiwarno. 

Hal ini menyedot perhatian dari DPRD Klaten. 

Ketua DPRD Klaten Hamenang Wajar Ismoyo menyayangkan kejadian tersebut. Apalagi dampak tidak diizinkan dipinjamnya ambulans ini terasa langsung ke warga.

Baca juga: Kata Dinkes Ada Warga Klaten Meninggal Usai Tak Dipinjami Ambulans Puskesmas Gantiwarno : Kita Bina

Baca juga: Jadwal Vaksin Booster di Karanganyar: Ada di Seluruh Puskesmas, Pelayanan Pagi hingga Siang 

Menurut dia, dalam keadaan kritis seperti itu, seharusnya pihak Puskesmas Gantiwarno bisa memberikan kelonggaran soal aturan.

"Yang jelas kemanusiaan itu harus didahulukan dan kejadian kemarin itu sangat saya sayangkan. Kedepan seharusnya tidak ada alasan lagi untuk menolak urusan kemanusiaan," tegasnya saat dihubungi TribunSolo.com, Sabtu (30/4/2022).

Menurut dia, secara aturan memang ada prosedur yang harus dilalui, namun saat keadaan kritis untuk masyarakat harusnya bisa dicarikan solusinya. 

"Saya tahu secara aturan ambulans itu bisa digunakan untuk pasien dengan rujukan dari Puskesmas ke rumah sakit dan sebagainya," papar Hamenang. 

Menurutnya saat kondisi darurat, aturan yang ada bisa dikesampingkan.

Baca juga: Kronologi Warga Geruduk Puskesmas Gantiwarno Klaten : Ada yang Meninggal Usai Tak Dipinjami Ambulans

"Karena itu kondisinya gawat darurat, sehingga apapun konsekuensinya harus dibantu. Kalaupun nanti timbul biaya bisa dipikirkan nanti, karena pasti ada yang bertanggung jawab," tambah Hamenang.

Menurut Hamenang, respon warga yang langsung menggeruduk puskesmas sesaat setelah kejadian tersebut adalah hal yang lumrah.

"Itu hal wajar dan itu realistis, karena secara aturan mungkin warga tidak paham. Selain itu warga yang awan dihadapkan dengan keadaan seperti itu adalah hal yang lumrah," ungkapnya. 

Dari kasus tersebut, secara aturan Puskesmas Gantiwarno benar, namun secara kemanusiaan tidak tepat.

Baca juga: Pedagang Keliling Asal Gantiwarno Positif Covid-19, Sehari-hari Biasa Berjualan di Gunungkidul

Sebab, saat itu kondisi ambulans ada, namun tidak boleh dipakai. 

"Kalau alasannya karena tidak ada sopir. Bisa saat itu kasih warga yang nyetir terus ambulance dipakai dulu ke rumah sakit, nanti ada warga lain yang ditinggal untuk jaminan nunggu di Puskesmas," kata dia. 

Halaman
123

Berita Terkini