Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Fraksi PKS DPRD Klaten meminta agar kasus yang terjadi di Puskesmas Gantiwarno agar segera dievaluasi.
Ketua Fraksi PKS DPRD Klaten, Widodo meminta semua pihak tegas, agar oknum petugas Puskesmas yang tidak mengizinkan penggunaan fasilitas untuk masyarakat bisa ditindak.
"Agar menjadi shock therapy," tegasnya.
Fraksi PKS DPRD Klaten ikut buka suara terkait kasus yang terjadi di Puskesmas Gantiwarno.
Dimana pihak Puskesmas menolak meminjamkan ambulans pada warga yang kritis. Sebab, harus ada prosedur yang dilalui.
Akibatnya, warga tersebut meninggal, lantaran terlambat ditangani.
Baca juga: Kata Dinkes Ada Warga Klaten Meninggal Usai Tak Dipinjami Ambulans Puskesmas Gantiwarno : Kita Bina
Baca juga: Tak Dipinjami Ambulans, Warga Jabung Meninggal, Ratusan Warga Geruduk Puskesmas Gantiwarno Klaten
Widodo mengatakan, kejadian tersebut tentu membuat miris.
Sebab, hal ini berkaitan dengan nyawa masyarakat. Seharusnya bisa memangkas birokrasi yang ada.
"Kami menyayangkan kejadian tragedi di Puskesmas di Gantiwarno di Desa Jabon," ujar Widodo saat dihubungi TribunSolo.com.
Widodo mengatakan, seharusnya alasan kemanusiaan dikedepankan dari pada birokrasi.
"Kedaruratan seharusnya bisa memberikan prioritas untuk pelayanan kesehatan," tambahnya.
Baca juga: Info Vaksin Booster untuk Syarat Mudik di Sragen : Ada di Puskesmas dan Sentra Vaksinasi Sukowati
Terkait hal ini, dia meminta agar Bupati, Dinas Kesehatan, sampai ke tingkat Puskesmas melakukan evaluasi.
"Harus evaluasi kembali kepada prosedur resmi penggunaan ambulans Puskesmas," tegasnya.
Apalagi Puskesmas adalah pusat kesehatan masyarakat yang dibiayai dari pajak masyarakat.
Baca juga: Jadwal Vaksin Solo Hari Ini: Puskesmas Purwodiningratan Lakukan Vaksinasi dengan AstraZeneca
Seharusnya bisa melayani masyarakat dengan maksimal.
Widodo mengungkapkan, pernah mendapat informasi kasus serupa yang terjadi di lokasi berbeda.
"Saya juga pernah mendengar terjadi kasus seperti itu di beberapa tempat," kata dia.
"Dugaannya prosedural atau sopir nggak ada, ada dugaan juga bahwa mobil ambulans itu digunakan oleh stafnya membawa pasien di luar pantauan Puskesmas. Saya kira itu tidak bisa dibenarkan," ungkap Widodo.
Dirinya berharap dengan kasus tersebut menjadikan momentum untuk mengevaluasi diri terutama pada pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas.
"Ini menjadi di momentum titik awal untuk mengevaluasi tentang salah satu fungsi pelayanan masyarakat umumnya untuk Puskesmas," kata Widodo.
Baca juga: Ngeprank Teman Berujung Polisi, Pria Asal Sukoharjo Ngaku Petugas Puskesmas Minta Foto Bagian Intim
Menurutnya, Puskesmas yang ada di setiap kecamatan untuk menjamin pelayanan kesehatan secara menyeluruh di wilayah Klaten.
Selain itu, dirinya berjanji akan menyelesaikan permasalahan tersebut melalui komisi terkait.
Widodo juga menganggap aksi yang dilakukan masyarakat masih dalam batas wajar.
"Saya menganggap respons yang dilakukan masyarakat masih bisa ditoleransi, namun saya tetap mengharapkan masyarakat mengungkapkan aspirasinya tetap dalam koridor yang benar," jelasnya.
Dari kritikan dan masukan yang diberikan masyarakat dirinya berharap akan segera mendapat respons cepat dari pemangku kebijakan untuk menjaga kepercayaan publik. (*)