Kebakaran Pasar Mebel Gilingan

Kronologi Pasar Mebel Gilingan Solo Terbakar : Api Muncul dari Sisa Gergaji & Melahap Banyak Kios

Penulis: Adi Surya Samodra
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasar Mebel Gilingan Solo yang terbakar di Jalan Kolonel Soetarto, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Selasa (3/5/2022).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pasar Mebel Gilingan di Jalan Kolonel Soetarto, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo luluh lantah dilahap si jago merah, Selasa (3/5/2022).

Peristiwa itu terjadi pada siang bolong sekira pukul 13.30 WIB.

Saksi mata, Anam menuturkan kebakaran bermula dari asap di salah satu kios sisi barat Pasar Mebel Gilingan.

"Tadi sempat membumbung asap, saya kira ada yang kerja, begitu saya tengok, ternyata asap api kecil," tutur Anam kepada TribunSolo.com.

Anam kemudian segera memberitahu warga sekitar untuk membantu memadamkannya.

Sayang, api cepat membesar dikarenakan minimnya personel.

"Kurang orang untuk memadamkan dan api membesar," terang dia.

"Ditambah angin di sini juga besar jadi api cepat membesar," tambahnya.

Baca juga: Pasar Mebel Gilingan Solo Kebakaran : Terjadi Jelang Pasar akan Dipindah

Baca juga: BREAKING NEWS: Pasar Mebel Gilingan Solo Kebakaran, Seorang Warga Harus Relakan 4 Kios Miliknya

Saksi mata lain, Singgih Budi menerangkan sumber api diduga berasal dari salah satu kios di kawasan Pasar Mebel Gilingan.

"Ada sisa gergaji, diduga api berasal dari itu, sementara pemilik kios tidak berada di lokasi saat kejadian terjadi," tuturnya.

Akibatnya, lebih kurang 25 kios ludes dilalap si jago merah.

Bersamaan dengan Relokasi

Kawasan Pasar Mebel Gilingan Solo kebakaran, Selasa (3/5/2022).

Peristiwa kebakaran tersebut terjadi sekira pukul 14.00 WIB.

Baca juga: BREAKING NEWS: Pasar Mebel Gilingan Solo Kebakaran, Seorang Warga Harus Relakan 4 Kios Miliknya

Baca juga: Pedagang Pasar Mebel Gilingan Ngotot Tolak Relokasi, Pencopotan Spanduk Tuntutan Tak Berpengaruh

Hingga artikel ini ditulis belum diketahui penyebab kejadian kebakaran tersebut.

Dari pantauan TribunSolo.com, nampak warga gotong royong mengevakuasi sejumlah mebel ke luar kawasan Pasar Gilingan. 

Bahkan sampai dievakuasi ke pinggir jalan di depan pasar tersebut. 

Seorang pemilik toko, Hendi mengatakan kejadian kebakaran tersebut begitu mengejutkannya. 

"Ini baru saja terjadi. Saya ke sini setelah diberitahu warga sekitar," katanya kepada TribunSolo.com.

Hendi harus merelakan empat kiosnya yang ada di dalam Pasar Mebel Gilingan ludes. 

"Ada empat kios. Untuk kerugiannya saya belum bisa menafsirnya," ucapnya. 

Hingga artikel ini ditayangkan, personel pemadam kebakaran masih berusaha menjinakkan api di kawasan Pasar Mebel Gilingan Solo tersebut.

Peristiwa kebakaran ini terjadi setelah tarik ulur pemindahan atau relokasi antara Pemkot Solo dan pedagang Pasar Mebel Gilingan.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, berniat merelokasi pedagang ke tempat baru.

Tapi, sejauh ini pedagang belum sepenuhnya setuju. 

Sebagaimana dilansir TribunSolo.com 15 Februari 2022, pedagang Pasar Mebel Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo ingin melakukan audiensi dengan Gibran.

Koordinator pedagang Nunik Suharti mengatakan, mereka masih belum setuju dengan rencana pemindahan tersebut.

"Saat pemindahan pedagang di klitikan itu, pak Jokowi dan pak Rudi puluhan kali melakukan komunikasi dengan pedagang. Ini kami mau audiensi (dengan Gibran) belum bisa," katanya, Selasa (15/2/2022).

Sedianya, para pedagang akan direlokasi ke kawasan eks Bong Mojo, Jebres.

Namun sebelumnya, mereka akan menempati pasar darurat di kawasan Pasar Legi, selagi Bong Mojo dibangun.

"Kalau pengosongannya sendiri di bulan Maret," ujarnya.

Para pedagang sebenarnya telah melakukan pertemuan dengan Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Senin (14/2/2022).

Namun keputusan yang dihasilkan dalam pertemuan itu dinilai oleh pedagang hanya keputusan sepihak.

"Bagi kami keputusan soal Pasar Mebel itu tidak adil, karena selama inikan tuntutan kami belum didengarkan oleh Wali Kota," ucapnya.

Dalam pertemuan itu digelar dua sesi, yakni sesi pagi dan siang.

Berdasarkan penuturan Nuning, para pedagang telah diminta oleh Disdag untuk menandatangani surat persetujuan di atas materai dalam rangka menyatakan setuju untuk pasar darurat selama pembangunan IKM Mebel.

Dinas Perdagangan Kota Solo juga melakukan pendataan los dan kios yang ada di Pasar Mebel Gilingan.

"Kami saat rapat itu hanya seperti mendengarkan keputusan saja," kata dia.

Inisiatif Dinas Perdagangan yang memberikan undangan kepada pedagang dengan waktu tersebut membuat para pedagang bertanya-tanya.

Pasalnya, saat menghadiri undangan tersebut mereka merasa dipersulit dengan cara dihalang-halangi.

"Kami yang sepakat untuk hadir pukul 09.00 WIB tetapi bu ketua yang dapat undangan pukul 11.00 WIB tidak boleh mendampingi dengan alasan tempat tidak memadai,"kata Nuning.

Mewakili para pedagang, Nuning menyebut para pedagang setuju untuk pindah asalkan pasar pengganti yang dijanjikan telah siap untuk digunakan. (*)

Berita Terkini