"Sehari untuk satu ekor sapi bisa menghasilkan 11-15 liter susu, harganya susu perliternya antara Rp 6-7 ribu," katanya kepada TribunSolo.com.
Makanya, warga memberikan perlakuan spesial saat syawalan ini.
Sapi-sapi dimanjakan untuk diberikan makanan ketupat kemudian dimandikan dan diarak keliling kampung.
Tradisi inipun mampu menarik perhatian wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Diberi Makan Ketupat
Menurut dua, sebelum sapi diarak, hewan ternak terlebih dulu diberikan makanan ketupat dan kemudian dioleskan atau diberikan minyak wangi sehingga baunya juga harum.
Tradisi ini sebagai wujud syukur kepada yang maha kuasa atas nikmat yang telah diberikan
“Karena melalui ternak ini warga mendapat kehidupan kesejahteraan bagi keluarga,” tambahnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Darmanto mengatakan bagi masyarakat sapi menjadi bagian penting..
Bahkan masyarakat dan sapi merupakan satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan.
Tak salah jika pada hari raya masyarakat memperlakukan sapi penuh sukacita.
ketika sapinya sedih masyarakat juga sedih. Ini sebagai peninggalan warisan budaya dr pendahulu kita yang wajib hukumnya untuk melestarikan," jelasnya. (*)