Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tara Wahyu NV
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Nama Ganjar Pranowo kini sedang ramai diperbincangkan, apalagi setelah Partai NasDem menyatakan dia masuk jadi Calon Presiden (Capres) pilihan mereka.
Menanggapi nama Ganjar Pranowo yang dipilih jadi Capres 2024 oleh NasDem, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo angkat bicara.
Rudy mengatakan, dipilihnya Ganjar Pranowo menjadi Capres 2024 oleh NasDem tidak menjadi persoalan.
Baca juga: Dipilih NasDem Jadi Kandidat Capres, Ini Batu Sandungan Ganjar Pranowo Jika Maju di Pemilu 2024
Apalagi pernyataan dari Gubernur Jawa Tengah itu sudah jelas bahwa dia adalah kader PDIP.
"Enggak terancam PDIP, PDIP punya sistem, Pak Ganjar sudah ngomong aku PDIP yang taat dan patuh pada Ketua Umum Ibunya sendiri, selesai kok," kata Rudy, Senin (20/6/2022).
Bahkan, Rudy menyebut hal tersebut adalah hal biasa bagi PDIP.
Ia mencontohkan, pada era Jokowi dulu juga sudah beberapa kali dilirik oleh partai lain.
Baca juga: DPD PAN Solo Ralat Usulan Capres 2024, Kini Ada Nama Ganjar Pranowo, Anies Baswedan & Ridwan Kamil
"Beberapa kali dilirik, bukan warning. Biasa to, dulu juga sama zaman Pak Jokowi juga dilirak-dilirik," paparnya.
Meski begitu, ia menanggapi dengan biasa. Rudy menyebut jika itu merupakan fenomena yang berkembang saat ini.
Dan hal wajar, jika banyak partai politik yang melirik pasalnya ini merupakan Pemilihan Presiden, bukan Kepala Daerah.
"Ini pemilihan Presiden bukan kepala daerah, yang milih seluruh rakyat yang punya hak pilih dari beberapa partai politik," tegasnya.
Disinggung mengenai kemungkinan melakukan koalisi dengan Nasdem, Rudy menjawab bahwa untuk mengusung Calon Presiden bisa dilakukan oleh PDIP.
"PDIP nyalon sendiri bisa dari 20 persen kursi yang didapat," pungkasnya.
Reaksi Puan Maharani
Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR RI, Puan Maharani, merespons soal NasDem memilih Gubenur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai bakal calon presiden (capres).
Ia tak mempermasalahkan keputusan NasDem tersebut.
Puan berpendapat, hal itu adalah sebuah kewajaran lantaran setiap partai punya mekanisme sendiri-sendiri.
"Oh ya enggaklah. Itu kan masalah internal setiap parpol. Masing-masing punya mekanismenya. Jadi, biasa saja," ucap Puan, di Sekolah Partai DPP PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (18/6/2022), dikutip dari Kompas.com.
"Jadi menurut saya sah-sah saja," tegasnya.
Baca juga: Puan Maharani Mengaku Tak Terganggu Saat Tahu Nasdem Usung Ganjar Pranowo Jadi Bakal Capres
Baca juga: PKS Bakal Temui Elit NasDem, Beri Sinyal Bakal Dorong Anies Baswedan Capres 2024?
Walau demikian, Puan tak menampik PDIP bakal berkoalisi dengan partai manapun dalam Pemilu 2024 mendatang, termasuk NasDem.
Dirinya juga menyebut jika PDIP bisa bekerja sama dengan partai mana saja selama tujuannya untuk membangun bangsa dan negara.
"Ya bisa saja, kita ini berkoalisi dengan siapa saja. Kalau saya kalimatnya bukan koalisi, tapi kerja sama."
"Bisa saja kita bekerja sama untuk membangun bangsa dan negara ini," katanya.
Begitu pula ketika ditanya soal capres dari PDIP, Puan menegaskan hal tersebut merupakan hak prerogatif Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum.
Puan Maharani memastikan PDIP hanya akan berpegang teguh pada keputusan Megawati.
"Jadi semua kader partai yang nantinya akan diberi amanah oleh Ibu Ketua Umum sesuai kongres itulah yang akan menjadi bakal capres dan cawapres dari PDIP sesuai mekanismenya. Kita berpegang pada itu aja," pungkasnya.
Reaksi Ganjar
Ganjar Pranowo sebelumnya telah menyatakan ketegasannya terkait namanya yang muncul dalam rekomendasi capres di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) NasDem.
Mengenai hal tersebut, Ganjar mengaku tak mempermasalahkan.
Ia menghormati NasDem sebagai partai yang merekomendasikan dirinya.
Namun, tegas Ganjar, ia hanya akan menurut pada Megawati Soekarnoputri karena dirinya adalah kader partai berlambang banteng ini.
“Ya semua orang bisa memberikan, kami menghormati partai apa pun, gitu ya, karena saya anggota PDIP tentu keputusan tegak lurus pada Ibu Ketum."
"Itu sudah menjadi rumus seluruh anggota partai,” ujar Ganjar ditemui di Sekolah Partai PDIP, di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (17/67/2022), dikutip dari Kompas.com.
Ganjar enggan menanggapi lebih jauh terkait adanya dukungan partai lain yang akan mengusungnya sebagai capres.
Menurutnya, pemilihan umum (pemilu) masih jauh dan tugasnya sebagai Gubernur Jateng masih banyak yang harus diselesaikan.
“Kita masih diminta untuk menyiapkan soal UKM, soal pangan pendamping beras, lebih baik saya mengerjakan dulu tugas saya sebagai Gubernur,” tandasnya.
Ia sendiri tak menanggapi soal banyaknya partai yang dikabarkan akan mengusungnya jika tak dicalonkan PDIP.
Termasuk, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diisukan akan mengusung Ganjar di Pilpres 2024.
"Opo lamaran, lamaran. Memang mau nikah?"
"Wong (orang) saya partainya PDI Perjuangan. Ini di markas PDI Perjuangan, gimana toh," ungkapnya saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Kepala/Wakil Kepala Daerah di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (16/6/2022), dilansir Tribunnews.com.
PKS Lempar Kode Dukung Anies
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat ini masih menimbang-nimbang siapa Capres 2024 yang bakal diusung.
Namun, PKS berencana menggelar pertemuan dengan Partai NasDem seiring dengan masuknya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam bursa Bakal Calon Presiden (Capres) 2024.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai NasDem dalam penutupan Rakernas NasDem, Sabtu (18/6/2022) mengumumkan tiga nama yang dijadikan rekomendasi untuk menjadi bakal Capres 2024.
Tiga nama itu yakni Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Baca juga: Dipilih Nasdem Jadi Bakal Capres 2024, Anies Baswedan: Masih Fokus Menjalankan Amanat di Jakarta
Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia, Anies Baswedan Dianggap Gagal Total Atasi Polusi oleh PSI
Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Aboe Bakar Alhabsyi mengucapkan selamat kepada Partai nasDem, yang sudah mengeluarkan nama untuk Pilpres 2024.
"Selamat karena NasDem sepertinya sudah mengerucutkan nama Capres pada tiga nama, yaitu Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Andika Perkasa. Tentu ini kabar baik, nama-nama para Capres sudah mulai muncul, sehingga proses penjaringan para Capres oleh Parpol akan lebih matang," kata Aboe saat dikonfirmasi Tribunnews, Sabtu (18/6/2022).
Aboe lantas melemparkan kode bahwa internal partai di daerah juga sepakat dengan salah satu figur yang diusung Partai NasDem.
Nama yang dimaksud tak lain adalah Anies Baswedan.
"Bisa saja figur yang ada di NasDem kemarin akan juga muncul di PKS. Indikasinya, pas kemarin Milad misalkan, saat saya sebut nama Anies, suara ribuan yang hadir langsung bergemuruh, bisa jadi ini salah satu pertanda. Karena di internal kami sendiri juga masih berproses," jelas Aboe.
Meski demikian, menurut Aboe, pihaknya bakal segera menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada Senin, 20 Juni 2022 mendatang.
Salah satu pembahasannya mendengarkan masukan anggota Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) se-Indonesia terkait pengusungan capres 2024.
"Besok Senin direncanakan akan ada Rapimnas, salah satunya adalah mendengarkan masukan dari DPW se Indonesia mengenai capres yang potensial diusung PKS," katanya.
Partai NasDem sendiri sudah mengakui bila satu partai politik disebut bakal merapat untuk bersilaturahmi pada pekan depan.
Pernyataan itu disampaikan Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya.
"Semua partai kita jajaki. Sudah ada komunikasi informal dengan salah satu partai. Minggu depan akan berkunjung bersilaturahmi ke partai NasDem dan mungkin berikutnya banyak partai lain," kata Willy kepada wartawan, Sabtu (18/6/2022).
Willy menuturkan bahwa dinamika politik masih akan terus cair.
Sebaliknya, pihaknya juga terus membuka kemungkinan berkoalisi dengan siapa pun untuk bisa mengusung capres usulannya.
"Saya yakin ini kan masih cair dan tentu mana magnet yang paling kuat, mana sinyal yang paling banyak agar kita nggak susah sinyal kan. Nanti koalisinya dikerucutkan berdasarkan kekuatan sinyal," katanya.
(*)