Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Hingga saat ini, Embarkasi Solo sudah memberangkatkan sebanyak 9.677 Jemaah Calon Haji (JCH) ke tanah suci.
Ribuan JCH yang tergabung dalam 27 kloter itu diberangkatkan ke Arab Saudi dalam dua gelombang.
Pada Gelombang 1, dari kloter 1-21 JCH yang telah diterbangkan ada sebanyak 7.521 JCH.
Baca juga: Kisah Mariano dan Mariana, Nenek Kembar asal Medan : Pergi Haji, Ingin Minta Jodoh di Tanah Suci
Sementara itu, 5 kloter yang pada gelombang 2, baru 2.156 JCH yang diterbangkan ke Jeddah.
Meski sudah masuk gelombang 2 keberangkatan haji, tapi Koordinator Humas, PPIH Embarkasi Solo, Sarip Sahrul Samsudin menyebut masih ada 1 JCH dari gelombang 1 yang belum diberangkatkan.
Seorang JCH kloter 16 dari Kota Semarang sampai saat ini masih di rawat di RS TNI AU.
"Kemudian 4 JCH Kloter 26 dari Cilacap juga di rawat di RS rujukan TNI AU, lalu ada satu JCH Kloter 27 di rawat di RS Moewardi Solo," kata Sarip, kepada TribunSolo.com, Rabu (22/6/2022).
Sarip juga menyampaikan informasi mengenai kondisi JCH di Arab Saudi.
Ada 9 JCH asal Embarkasi Solo ini yang sakit.
Tiga JCH yang sakit di rawat di KKHI Madinah dan 6 JCH di KKHI Mekkah.
"Total yang sudah masuk asrama haji Donohudan ini sudah sebanyak 10.049 JCH dari 28 Kloter," pungkasnya.
Jemaah Haji Diminta Langsung Pakai Ihram dari Embarkasi
Jemaah calon haji asal Indonesia selama ini kerap berihram di Bandara King Abdul Aziz Jeddah.
Nah, pada tahun ini, jemaah haji Indonesia diminta untuk sudah berihram dari embarkasi masing-masing.
Baca juga: Kemenag Resmi Berangkatkan 156 Petugas Haji Tambahan, Demi Maksimalkan Pelayanan ke Jemaah Indonesia
Baca juga: Jemaah Haji Indonesia Dilarang Lakukan ini di Hotel : Kamar Pernah Kebanjiran karena Jemuran
Kepala Sie Bimbingan Ibadah dan Pengawasan KBIHU Daerah Kerja Bandara, Wahyu Dewarini, mengatakan, alasan imbauan tersebut untuk memangkas waktu di Jeddah, sehingga tinggal niat umrah dan salat sunat.
Pihak otoritas Arab Saudi dikabarkan memberi batasan waktu di bandara, saat seseorang tiba dari penerbangan.
Imbauan ini sebetulnya sudah dikirim ke pihak embarkasi daerah sejak 30 Mei 2022.
Baca juga: Innalillahi, Jemaah Calon Haji asal Masaran Sragen Meninggal, Alami Sesak Nafas di Masjid Nabawi
"Kami sudah bersurat ke embarkasi dan kanwil agama seluruh Indonesia sejak 30 Mei 2022, untuk mengimbau dan mensosialisasikan agar semua jemaah mengenakan pakaian ihram sedari embarkasi," kata Rini, dihubungi Selasa (21/6/2022).
Meski demikian, nyatanya masih banyak jemaah yang datang masih belum mengenakan ihram.
Hal ini akhirnya membuat kerepotan, karena harus dikejar segera berihram dengan waktu di Bandara Jeddah yang dibatasi.
Sebagaimana diketahui, jemaah haji dari Indonesia yang berhaji menuju Bandara King Abdul Aziz Jeddah, sebenarnya punya miqat atau batasan memakai pakaian ihram ketika pesawat ada di atas Yalamlam, sebuah bukit berjarak sekitar 54 kilometer dari Mekkah.
Baca juga: Awas Gerombolan Peminta Uang Paksa di Masjid Nabawi, Ini Tips untuk Jamaah Haji Indonesia
Baca juga: Jangan Panik, Begini Cara Bila Ada Barang Jamaah Haji yang Tertinggal di Bus Saat di Mekkah
Tapi, sejak 1980, fatwa MUI 29 Maret 1980 memperbolehkan ihram dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah.
Dalam aturan agama Islam, bagi jemaah yang melewatkan ihram dari miqat yang ditentukan, maka harus membayar dam atau denda.
(*)