Kesehatan

Kenapa Tekanan Darah Tinggi Bisa Bikin Pusing? Simak Penjelasan Dokter

Penulis: Tribun Network
Editor: Hanang Yuwono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI tekanan darah tinggi

TRIBUNSOLO.COM -- Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah satu penyakit yang wajib diwaspadai, baik anak muda atau orang dewasa.

Sebab, mayoritas orang dengan hipertensi tidak menyadari jika mereka menderita hipertensi karena penyakit ini cenderung tidak menunjukkan gejala.

Meski demikian, rasa pusing dan sensasi berputar atau vertigo bisa diwaspadai sebagai gejala tekanan darah tinggi. 

Padahal menurut ahli jantung preventif dari Cleveland Clinic, Luke Laffin, MD, tidak semua hipertensi bikin pusing.

Baca juga: Suami Tega Bunuh Istri Gara-gara Makanan Terlalu Asin, Mengaku Punya Darah Tinggi ke Polisi

Dokter menyebut, hipertensi tidak berkaitan dengan sensasi pusing.

Tetapi ada baiknya mencari tahu jenis pusing yang dialami.

Dokter biasanya  menempatkan gejala pusing dalam dua kategori yang berbeda.

Vertigo belum tentu disebabkan oleh tekanan darah tinggi

Vertigo adalah satu jenis pusing adalah pusing yang menimbulkan sensasi seperti ruangan berputar.

Sensasi ini biasanya dikaitkan dengan vertigo. Vertigo dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk infeksi telinga, cedera kepala, dan masalah lain, tetapi bukan tekanan darah tinggi.

"Gejala vertigo sangat tidak mungkin disebabkan oleh semua jenis masalah tekanan darah," catat Laffin.

"Bagi kebanyakan orang, vertigo disebabkan oleh masalah telinga bagian dalam.

Jika kita sering mengalami vertigo, bicarakan kondisi ini kepada dokter agar dapat diidentifikasi dan diobati dengan benar.

Baca juga: Pria 69 Tahun Meninggal Usai Keluhkan Sakit Kepala, Sempat Sewa Hotel dan Panggil Temannya

Perubahan tekanan darah dapat menyebabkan pusing

Kemudian, jenis pusing lainnya adalah sakit kepala ringan, di mana kita merasa pusing dan seolah akan pingsan.

"Sakit kepala ringan seringkali tidak disebabkan oleh tekanan darah tinggi tetapi oleh perubahan tekanan darah," jelas Laffin.

"Perubahan dari tekanan darah tinggi ke tekanan darah rendah dapat menyebabkan sakit kepala ringan, merasa tidak stabil dan terkadang bahkan pingsan."

Perubahan tekanan darah yang tiba-tiba bisa terjadi ketika kita berganti posisi, seperti langsung berdiri setelah berbaring atau jongkok.

Pada dasarnya, tubuh kita mampu menyesuaikan diri dengan cepat terhadap perubahan posisi dengan mengirimkan aliran darah yang mencukupi ke bagian otak.

Tetapi acapkali tubuh perlu menyesuaikan diri. Hal ini menyebabkan aliran darah ke otak menjadi lebih sedikit untuk sementara waktu. Di momen inilah kita merasa pusing.

Bisa menandakan tekanan darah rendah

Baik vertigo maupun sakit kepala ringan bisa menandakan tekanan darah rendah, bukan tekanan darah tinggi.

Tekanan darah rendah banyak terjadi pada lansia dan orang-orang dengan masalah kesehatan, atau mereka yang mengonsumsi obat tertentu.

Tips mengatasi rasa pusing

Bangun dari posisi duduk dan merasa pusing sesekali merupakan hal yang wajar. 

 "Itu bukan berarti ada masalah besar. Dan cara mengatasinya adalah memastikan tubuh terhidrasi," kata Laffin.

Agar terhindar dari pusing saat tubuh berganti posisi, lakukan langkah-langkah ini:

  • Minum air putih: tekanan darah bisa turun ketika tidak ada cairan memadai di tubuh, jadi kunci menjaga tekanan darah adalah menghidrasi tubuh.
  • Mengubah posisi secara perlahan: untuk mencegah pusing, atur tempo saat bangkit dari posisi duduk, jongkok, atau berbaring.
  • Jangan terlalu lama berada di satu posisi: jika kita berada dalam satu posisi untuk waktu lama, darah mulai mengendap di kaki dan dapat menyebabkan pusing ketika kita berpindah posisi. Ambil istirahat dan berganti posisi.
  • Mengecek penggunaan obat-obatan: obat-obatan dapat memengaruhi tekanan darah. Tanyakan kepada dokter terkait akan hal ini.

Apabila kita sering pusing, atau merasa akan pingsan saat berganti posisi, lakukan pemeriksaan ke dokter untuk melihat apa penyebabnya.

"Jika masalah itu terjadi beberapa kali sehari atau sampai batas yang ekstrem, itu pertanda untuk berbicara dengan dokter," saran Laffin, dikutip dari Kompas.com. (*)

Berita Terkini