Berita Klaten Terbaru

Inilah 3 Bos Tambang Pasir di Klaten yang Ditangkap Polisi karena Ilegal : Satu Tersangka Tak Kecewa

Penulis: Ibnu DT
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan 3 ekskavator sitaan Satreskrim Polres Klaten berjajar rapih di halaman parkir Mapolres Klaten perkara tambang ilegal Selasa (6/9/2022). Itu digunakan untuk mengeruk pasir di bawah Lereng Gunung Merapi.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Polisi membuka identitas tiga bos tambang pasir ilegal di lereng Gunung Merapi tepatnya di wilayah Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.

Mereka adalah SR (62) warga Kecamatan Gantiwarno, SU (45) warga Kecamatan Manisrenggo, serta AP (43) warga Kecamatan Kemalang.

Tapi salah satu tersangka yakni SR, tetap ngotot jika aktivitas penambangan di Desa Tlogowatu sudah mengantongi izin.

Dirinya menegaskan, bahwa penambangan yang dilakukan sudah sesuai UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

"Tapi kalau saya dinilai melanggar hukum karena tidak memiliki izin dan ilegal, saya siap mengikuti proses hukumnya," tegasnya kepada TribunSolo.com.

Menurutnya, dirinya tak merasa kecewa dengan statusnya sebagai tersangka saat ini.

Lantaran dirinya merasa dengan kegiatan penambangan itu menjadi sumber pencaharian bagi banyak orang.

Diungkapkan SR bahwa dirinya baru 15 hari menjalankan usahanya sehingga belum mendapatkan keuntungan dari kegiatan penambangannya itu.

“Belum ada sebulan, belum ada hasil maupun omzet, karena baru kita mulai bikin jalan (untuk penambangan). Karena kami ini bekerja sama dengan pemilik lahan, jadi enggak sewa lahan,” terangnya.

Tak berbeda jauh dengan tersangka lain, yakni SU sudah dua bulan menambang.

Menurutnya, dirinya berani memulai usaha penambangan itu lantaran dirinya sudah mengantongi izin.

“Saya memproses seluruh berkas berdasarkan arahan konsultan. Ternyata masih ada yang kurang, yakni berkas (izin) dari provinsi,” ujarnya.

Baca juga: Susunan Pemain PSS Sleman Vs Persis Solo : Duet Fabiano & Rian Miziar Kawal Pertahanan Persis

Baca juga: Bisnis Tambang Pasir di Klaten Berujung Petaka : Bukan Uang, Malah Kena Sita hingga Ancaman Penjara

Disampaikan Wakapolres Klaten Kompol Sumiarta jika, tersangka penambangan ilegal yakni SR, selaku pemilik usaha pertambangan ilegal berupa pasir dan batu di Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang.

Dikatakannya, saat itu petugas kepolisian pada Selasa (23/8/2022), mendatangi lokasi tambang tersebut karena usahanya tidak melengkapi perizinan yang sah.

“Tanpa dilengkapi izin usaha pertambangan (IUP), serta izin pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan (UKL-UPL). Setiba di TKP (tempat kejadian perkara), aktivitas pertambangan langsung kami hentikan,” ungkap dia.

Ditambahkannya pada saat penggerebekan, berhasil diamankan satu unit ekskavator warna hijau tosca beserta uang tunai sekitar Rp 4 juta, serta selembar bukti penjualan.

“Mereka melakukan aktivitas penambangan bukan di lahannya sendiri. Melainkan menyewa lahan milik warga,” tegas Sumiarta.

Ditangkap Polisi karena Tak Berizin

Inilah akibatnya jika mengeruk pasir di Lereng Gunung Merapi tanpa izin alias ilegal.

Serapi-rapinya bergerak, tetap aksi licik terendus oleh polisi.

Itu terjadi tambang pasir ilegal di lereng Merapi, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.

Yang menjadi pertanyaan, alatnya yang harganya super mahal hingga ratusan juta, tetapi tak mau mengurus izin ke pemerintah.

Bukannya hasil, malah disegel oleh polisi.

Tak hanya itu, berbagai alat di antaranya 3 ekskavator berukuran super besar dan 3 truk juga disita.

Baca juga: Penampakan Ekskavator yang Disita Polisi Klaten : Keruk Pasir di Lereng Merapi, Tiga Orang Tersangka

Baca juga: Bansos Subsidi BBM di Karanganyar Sasar 33.158 KPM, Dapat Uang Tunai Rp300 Ribu & Sembako Rp200 Ribu

Dari pantauan TribunSolo.com di halaman parkir Mapolres Klaten, terdapat 3 unit ekskavator berwarna biru telur asin terparkir rapih sejajar.

Nampak dari ketiga ekskavator tersebut masih terlihat baru, lantaran warna catnya masih utuh belum ada goresan.

Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Guruh Bagus Eddy Suryana menjelaskan, ada sejumlah lokasi tambang pasir ilegal yang tersebar di Klaten.

Dia menjelaskan, pertama berlokasi di Desa Beteng, Kecamatan Jatinom dan kedua adalah kawasan Kemalang.

"Dua perkara tersebut sudah ditangani selama 3 minggu terakhir dengan menyita beberapa barang bukti," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Selasa (6/9/2022).

Diantaranya adalah 3 unit ekskavator dan 3 unit truk yang digunakan pelaku penambangan ilegal.

"Sementara tersangka yang kita amankan ada tiga orang dan 2 lokasi (tambang ilegal) semua berada di kecamatan Kemalang," tegas Guruh.

Dia menambahkan, pelaku dijerat Pasal 158 UU Minerba, nomor 3 tahun 2020.

"Ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara," jelas dia.

Baca juga: Ini Kemalang Klaten, Asal Durian Lereng Merapi yang Tersohor: Harga Jumbo Rp 200 Ribu, Dapat Garansi

Baca juga: Soal Jalur Evakuasi Merapi yang Rusak di Kemalang Klaten, Bupati: Perbaikan Tahun 2022

Jalur Kemalang Rusak

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten akan melakukan perbaikan jalur evakuasi Merapi di Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten tahun depan. 

Sebab, anggaran tahun ini tidak mencukupi lantaran sudah dialokasikan untuk berbagai hal. 

Jadi, perbaikan jalan tersebut baru bisa dilaksanakan pada tahun anggaran 2022 mendatang. 

Baca juga: Digerus Air Hujan, Jalur Evakuasi Merapi di Deles Klaten Rusak Parah, Warga Minta Segera Diperbaiki

Baca juga: Stok Vaksin di Klaten Menipis, Dinkes Tunggu Kiriman Provinsi: Seluruh Jenis Vaksin Hampir Habis

Baca juga: Kisah Pilu Bayi di Klaten, Tak Bisa Lagi Rasakan Pelukan Sang Ibu Akibat Racun Maut Pakdenya

Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan sebagian jalan di Kecamatan Kemalang, yang menjadi jalur evakuasi warga lereng  Merapi sudah diperbaiki.

Hanya saja, anggaran yang terbatas menjadikan perbaikan tersebut belum menyentuh seluruh jalan milik Pemkab Klaten. 

"Jalan di Kecamatan Kemalang masih relatif sudah bagus, namun ada jalur evakuasi yang kurang begitu baik," ucap Mulyani kepada TribunSolo.com, Kamis (4/11/2021).

Untuk itu, pihaknya akan menganggarkan lagi, untuk perbaikan jalan tersebut. 

Pasalnya anggaran sebesar Rp 30 miliar belum cukup untuk memperbaiki seluruh jalur evakuasi warga lereng Merapi.

"APBD tahun 2021 sangat terbatas, dan jalan yang kami perbaiki itu bukan hanya di Kemalang saja, tetapi seluruh jalan di Kabupaten Klaten," kata Mulyani.

Untuk itu, pada anggaran APBD 2022, jalan tersebut akan dianggarkan.

"Walau tidak bisa selesai sempurna, namun  jalan tersebut akan mendapatkan perbaikan," imbuhnya.

Digerus Air Hujan Rusak

Kondisi jalur evakuasi Merapi di kawasan wisata Deles, Kecamatan Kemalang, Klaten rusak seperti air bah viral di media sosial. 

Kondisi jalan yang rusak akibat diterjang hujan deras itu dibagikan melalui akun instagram @kabar_klaten, Selasa (2/11/2021).

Dalam video tersebut terlihat kondisi jalan mengalami rusak berat dan kondisi saat itu tengah hujan.

Baca juga: Stok Vaksin di Klaten Menipis, Dinkes Tunggu Kiriman Provinsi: Seluruh Jenis Vaksin Hampir Habis

Baca juga: Pelaku Pembunuh Ibu Muda di Klaten Menyesal, Suami Korban yang Jadi Sasaran Malah Selamat dari Maut

Baca juga: Api Cemburu Berakhir Pilu & Dendam Inilah, Bikin Sarbini Gelap Mata, Tega Racuni Ibu Muda di Klaten

Kubangan jangan yang nampak teraliri  air hujan berwarna cokelat dari atas ke bawah. 

Kemudian dari postingan tersebut, tertulis postingan sebagai berikut.

"Memasuki musim hujan. Kondisi jalan Deles Indah km 24, Desa Karang Geneng, Sidorejo, Kemalang," tulis akun itu. 

Dengan unggahan itu, diharapkan ada perhatian dari pihak-pihak terkait. 

Hingga Kamis (4/11/2021), postingan tersebut sudah ditonton 59.906 kali dan disukai 4.948 akun.

Selain itu, postingan tersebut juga dikomentari 168 komentar.

Ada juga salah satu akun yang menandai akun Instagram Bupati Klaten Sri Mulyani, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo hingga Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) basuki Hadimuljono

"@ganjar_pranowo pak kondisi jalan deles pak," tulis akun @rhena_307.

"@rhena_307 pak ganjar yu narni tulung iki dalane diperbaiki nggeh @ganjar_pranowo @yani_sunarno," kata akun @liamgallaghr.

"@rhena_307 @basuki_hadimuljono," sebut akun @ravi_nuncha.

Sukiman warga Desa Sidorejo, mengatakan jalan yang rusak itu tak kunjung diperbaiki. 

"Jalan di Desa Sidorejo masih rusak, termasuk jalan di jalur evakuasi Merapi karena banyak kendaraan yang memiliki muatan yang berlebih," kata Sukiman.

Sukiman meminta pemerintah Kabupaten Klaten untuk mendahulukan perbaikan di jalan-jalan tersebut.

Hal diungkapkan karena jalan tersebut menjadi prioritas untuk ekonomi, pariwisata hingga jalur evakuasi.

"Kondisi Merapi masih siaga, dan jika terjadi bencana dan warga melintasi jalan tersebut, warga selamat dari Merapi namun tidak selamat dari jalan," ujarnya.

Janji Diperbiki 

Bupati Klaten Sri Mulyani berjanji akan memperbaiki jalur untuk evakuasi saat Gunung Merapi erupsi di Dukuh Deles, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang.

Sebanyak Rp 21 miliar dianggarkan untuk perbaikan jalan tersebut.

"Itu jalan kabupaten dan menjadi tanggung jawab kami," ucap Sri kepada TribunSolo.com Kamis, (9/7/2020).

Sri mengatakan sempat meminta ke pihak Pemprov Jateng membantu terkait masalah jalan ini.

"Kami punya pemerintah diatas kami, ya kalau kami  bisa nyuwun ya nyuwun, tapi, kalau pemerintah provinsi lagi banyak yang diurusi ya kami siap (memperbaiki)," kata Sri.

Dijelaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten sebenarnya telah menganggarkan Rp 21 miliar untuk perbaikan jalur evakuasi, termasuk yang melintasi Desa Sidorejo.

Nasib Malang Guru SD, Dibunuh saat Akan Dirudapaksa oleh Pemuda 18 Tahun, Barangnya Juga Dirampok

Gunung Merapi Menggembung, Ini Prediksi BPPTKG Yogyakarta

Namun berhubung ada pandemi Covid-19 dan terkena refocusing maka perbaikan jalan ditunda.

Masyarakat di sana diminta untuk bersabar, untuk perbaikan jalan tersebut.

“Tahun depan, otomatis kami pulihkan kembali anggaran yang kami refocusing ini, saat ini baru pemeliharaan saja,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Jawa Tengah, Hanung Triono, saat berkunjung di Klaten mengatakan Pemprov akan membantu perbaikan jalur evakuasi sebesar Rp 14 miliar.

Perkara TPS, Kades Blulukan Colomadu Digugat Developer Perumahan PT Menara Sentosa

Namun, Pemprov Jateng akan membantu perbaikan jalan evakuasi jika Merapi erupsi di Desa Tegalmulyo sampai Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Klaten, sepanjang 5 kilometer.

“Sedangkan untuk jalur evakuasi di Desa Sidorejo diserahkan ke Kabupaten Klaten,” katannya. (*)

Berita Terkini